Senin 06 Apr 2020 12:41 WIB

Satelit Gabungan ke Planet Merkuri Segera Tinggalkan Bumi

Satelit BepiColombo berada di orbit, akan mendekat lalu segera meninggalkan Bumi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Satelit BepiColombo, misi gabungan untuk selidiki planet Merkuri.
Foto: esa
Ilustrasi Satelit BepiColombo, misi gabungan untuk selidiki planet Merkuri.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Misi bersama Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Badan Antariksa Jepang (JAXA) untuk Merkurius BepiColombo segera meninggalkan bumi. Saat ini BepiColombo berada di orbit mengelilingi matahari pada jarak yang mirip dengan Bumi. Misi ini diluncurkan pada 2018.

Namun, BepiColombo perlu mengubah arahnya untuk mencapai Merkurius. Jadi, untuk mencapai ke sana, BepiColombo akan akan mendapatkan bantuan gravitasi dari Bumi saat melintasi Bumi pada pekan ini.

Baca Juga

Dilansir di Digital Trends, Senin (6/4) disebutkan, pesawat ruang angkasa ini akan mendekati dalam jarak kurang dari 8.000 mil dari Bumi. Ketika pesawat itu mengarah ke Bumi, tarikan gravitasinya dapat digunakan untuk menyesuaikan lintasan pesawat itu dan mengirimkannya dalam perjalanan menuju pusat tata surya.

Waktu pesawat mendekati planet (flyby) dijadwalkan pada Kamis (9/4). BepiColombo bahkan akan cukup dekat, sehingga para astronom amatir dapat menemukannya jika mereka tinggal di lokasi tertentu.

"BepiColombo dapat terlihat dengan teleskop kecil, dapat diakses oleh para astronom amatir di belahan bumi selatan atau di bagian selatan belahan bumi utara," kata Joe Zender, Deputi Ilmuwan Proyek ES BepiColombo.

Astronom yang tinggal di Eropa selatan selatan Roma atau Madrid, mungkin dapat melihatnya sebentar. Semakin jauh ke selatan, semakin lama pesawat ruang angkasa ini bisa dilihat.

"Jika sesuatu muncul sebagai bintang bergerak di bidang pandang teleskop atau kamera Anda, itu adalah Bepi," kata Zender.

BepiColumbo terdiri dari tiga bagian. Bagian itu adalah dua pesawat ruang angkasa dan satu modul transfer. Mercury Planetary Orbiter (MPO) dan Mercury Magnetospheric Orbiter (MMO) keduanya akan pergi ke orbit di sekitar planet Merkurius untuk mengumpulkan informasi dari orbit.

Sedangkan Modul Transfer Merkuri (MTM) akan memberikan daya dorong untuk pesawat dalam perjalanannya menuju Merkurius. Bersama-sama, ketiga bagian ini dikenal sebagai Mercury Composite Spacecraft (MCS). Ini akan menjadi satu-satunya flyby Bumi yang dilakukan BepiColombo. Setelah itu, BepiColombo akan segera pergi dan menghilang dari pandangan.

"Flyby memiliki efek emosional. Ini terakhir kalinya kita bisa melihat pesawat ruang angkasa dari Bumi, jadi kami mengundang para astronom amatir dan profesional untuk mengamatinya sebelum pergi," kata Johannes Benkhoff, Ilmuwan Proyek BepiColombo di ESA.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement