REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bussan Auto Finance (BAF) melakukan beberapa kebijakan terkait dengan pembayaran angsuran bagi konsumen yang terdampak langsung wabah covid-19. BAF melakukan perubahan tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran.
Perusahaan juga melakukan restrukturisasi kredit konsumen untuk meringankan pembayaran angsuran setiap bulannya. Efektif per April 2020 ini BAF sudah mulai melayani permohonan konsumen BAF.
Presiden Direktur BAF Lynn Ramli mengungkapkan persyaratan yang BAF berlakukan untuk pengajuan restrukturisasi kredit ini sesuai dengan yang telah ditentukan oleh OJK. BAF akan melakukan assessment dan analisa lebih lanjut atas permohonan tersebut yang kemudian akan disesuaikan dengan kebijakan perseroan (BAF).
Konsumen BAF dapat mengajukan permohonan restrukturisasi kredit dengan mudah tanpa perlu mendatangi Kantor Cabang BAF. Konsumen hanya perlu mengirimkan formulir permohonan yang dapat diunduh di www.baf.id .
“Hal ini sebagai salah satu upaya BAF yang sejalan dengan himbauan pemerintah Indonesia terkait social distancing/physical distancing untuk mengurangi penyebaran virus covid-19”, kata dia.
Tanggapan atas permohonan restrukturisasi akan diinformasikan oleh Perseroan melalui email dalam waktu 3 x24 jam (hari kerja) sejak diterima. BAF menghimbau kepada konsumen BAF yang tidak terdampak wabah virus covid-19 agar tetap melakukan pembayaran angsuran sesuai dengan perjanjian.
“Sampai saat ini kami masih melakukan monitoring dan evaluasi secara terus menerus terkait kemungkinan Non-Performing Financing (NPF) yang naik akibat wabah covid-19, namun kami akan berupaya menjaga NPF di bawah level 1 persen, seperti yang telah berhasil kami capai di tahun 2019," kata dia.
Pada 2019, BAF membukukan kinerja keuangan yang cukup baik dengan total penyaluran pembiayaan baru meningkat 15 persen (YoY)ditahun 2019. Total piutang pembiayaan bersih tumbuh sekitar 16 persen, serta jumlah aset BAF yang tumbuh sekitar 14 persen menjadi hampir Rp 13 triliun pada akhir tahun 2019. BAF akhirnya membukukan kenaikan laba bersih mencapai 31 persen (YoY) di tahun 2019.