REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Volvo Cars memecah Zenuity, yakni anak perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak mobil otonom, menjadi dua bagian terpisah. Hal ini demi mempercepat pengembangan kendaraan swakemudi.
"Volvo Cars berkomitmen untuk memperkenalkan kemudi otonom yang aman dan tidak diawasi di jalan tol dengan mobil generasi berikutnya,” kata Håkan Samuelsson, Chief Executive di Volvo Car.
Perusahaan baru ini diharapkan akan beroperasi pada kuartal ketiga 2020. Satu bagian menjadi perusahaan baru yang berdiri sendiri dengan fokus pada pengembangan dan komersialisasi perangkat lunak swakemudi. Nantinya ini akan dimiliki oleh Volvo Cars.
Sementara yang kedua akan fokus pada pengembangan berkelanjutan dan komersialisasi sistem bantuan pengemudi canggih dan akan diintegrasikan ke dalam Veoneer. Perusahaan akan fokus pada peralatan keselamatan otomotif.
Zenuity saat ini adalah perusahaan patungan 50-50 antara Volvo Cars dan Veoneer, kata Volvo dalam pernyataannya, dikutip Senin (6/4), melalui reuters. Di bawah kepemilikan bersama, Zenuity telah mengembangkan platform perangkat lunak yang kuat untuk bantuan pengemudi canggih dan sistem mengemudi otonom.
Sebagai bagian dari perjanjian, operasi Zenuity dan orang-orang yang berbasis di Gothenburg, Swedia dan Shanghai, China akan ditransfer ke perusahaan baru yang akan dimiliki oleh Volvo Cars. Operasi dan orang-orang yang berbasis di Jerman dan AS akan dialihkan ke Veoneer.
Pecahan Zenuity yang berada di bawah Volvo akan fokus pada pengembangan perangkat lunak kendaraan otonom, yang akan mulai dikenalkan pada model terbaru mendatang. Perusahaan baru akan tetap terpisah dari Volvo Cars dan menjalankan saluran distribusinya sendiri.