REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), drh Joko Pamungkas, mengatakan, perlu studi mendalam untuk menjelaskan secara ilmiah penularan Covid-19 ke hewan. Pasalnya, kasus ini baru pertama kali terjadi untuk saat ini.
Satu kejadian hewan positif terinfeksi Covid-19 terjadi pada salah seekor harimau di Kebun Binatang Bronx, New York, Amerika Serikat (AS). "Ini baru kejadian pertama kali dan kita sama-sama melihat happening-nya (peristiwa) itu benar-benar terjadi pada saat ini," kata Joko, Senin (6/4).
Joko menuturkan, informasi yang ada saat ini masih terbatas dan belum ada hasil penelitian yang dapat menjelaskan kejadian itu secara ilmiah. Joko bertanya-tanya apakah hewan yang terinfeksi Covid-19 itu memiliki reseptor ACE-2 atau bagaimana virusnya beradaptasi.
Penyebab hewan terinfeksi Covid-19 itu masih menjadi teka-teki. Virus corona penyebab Covid-19 diketahui menginfeksi manusia dengan menempel pada reseptor ACE-2. Joko menuturkan, beberapa jenis tertentu dari virus corona memang menginfeksi hewan-hewan tertentu, tetapi tidak bersifat zoonosis. Artinya, tidak menyebabkan penyakit menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya.