REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menerapkan tiga langkah strategis untuk mengatasi dampak wabah virus corona baru atau Covid-19 bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menyiapkan tiga tahapan untuk merespons dampak Covid-19 yakni tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi.
Di tahap tanggap darurat, Kemenparekraf memberikan dukungan kepada tenaga kesehatan untuk menyiapkan akomodasi, makanan, hingga transportasi. Pasalnya tenaga kesehatan saat ini menjadi garda terdepan dalam penanganan kasus Covid-19 agar tidak meluas. "Untuk itu kita perlu support yang luar biasa juga dari berbagai pihak," kata Wishnutama, Rabu (8/4).
Pada tahap yaitu pemulihan, pihaknya akan melakukan identifikasi dan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lain untuk mengindentifikasi dampak secara detail akibat wabah Covid-19. Selanjutnya, memberi dukungan kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dari sisi ketenagakerjaan, utilitas, keringanan retribusi, relaksasi pinjaman, pemanfaatan kartu prakerja, hingga pelatihan online untuk SDM.
Terakhir, kata dia, adalah tahap normalisasi yakni melakukan promosi kembali baik di dalam maupun luar negeri, hingga menyiapkan insentif untuk industri pariwisata sekaligus pelaku ekonomi kreatif. Kemenparekraf juga akan kembali menyusun keterlibatan dalam agenda-agenda internasional dan kalender kegiatan nasional untuk menunjang wisata. Selanjutnya, kembali membenahi destinasi khususnya dari sisi keamanan dan keselamatan, sumber daya manusia, serta daya tarik setiap destinasi.
Menurut dia, yang perlu dipelajari nantinya adalah bagaimana psikologis para wisatawan yang berbeda-beda. Ada wisatawan yang trauma dengan wabah Covid-19. Ada juga pandangan wisatawan yang ingin cepat-cepat berwisata karena sudah terlalu lama di rumah. "Kami ingin psikologi dan pandangan traveller yang seperti ini yang berkembang," ujarnya.
Nantinya, pada langkah awal pascapemulihan, Wishnutama menekankan pentingnya lebih dahulu memobilisasi wisatawan Nusantara (wisnus).
"Sudah tentu untuk tahap awal kita menggerakkan wisnus terlebih dahulu," kata dia.
Kemenparekraf juga saat ini telah membuka jalur pengaduan dan pelaporan melalui call center dan situs web untuk melaporkan kondisi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan membentuk Pusat Krisis Terintegrasi. Semua itu untuk mengumpulkan masukan, data, keluhan, dan sebagainya sebagai dasar pertimbangan pengambilan kebijakan dalam upaya penanganan di situasi tanggap darurat saat ini.
"Pusat Krisis Terintegrasi akan melakukan pendataan informasi industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak Covid-19 di seluruh daerah," kata Wishnutama.
Kemenparekraf bersama pemerintah daerah (pemda) akan menerapkan rencana mitigasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi pandemi Covid-19. Selain itu, juga akan membuka forum daring untuk menjaring masukan dari para pelaku dan pemangku kepentingan pariwisata sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan dan langkah lanjutan.