REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Glenn Fredly meninggal karena meningitis. Sebenarnya seberapa bahaya meningitis sehingga bisa merenggut nyawa seseorang?
Dokter Spesialis Saraf Primaya Hospital Bekasi Utara (d/h RS Awal Bros), dr Istiana Sari, Sp.S, mengungkapkan saat ini, banyak orang yang belum menyadari bahaya meningitis. Padahal, menurutnya, meningitis adalah penyakit yang sangat menular.
Ia mengatakan penyakit meningitis adalah peradangan meningen. Yaitu peradangan yang terjadi pada selaput pelindung yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
“Peradangan tersebut disebabkan oleh infeksi akibat virus, bakteri, atau jamur yang ditularkan melalui percikan cairan hidung dan tenggorokan yang terciprat saat batuk atau bersin dari penderita Meningitis, “ ujar dr. Istiana Sari, Sp.S kepada Republika.co.id dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/4).
Ia menambahkan saat daya tahan tubuh menurun, sistem antibodi tidak dapat secara maksimal melawan infeksi. Sehingga kuman bisa menyebar ke sumsum tulang belakang dan selaput otak.
Meningitis bisa terjadi bila seseorang mengalami kecelakaan atau benturan di bagian kepala yang menyebabkan tulang kepala retak atau terbuka sehingga bakteri masuk ke selaput otak. “Untuk kasus tertentu, proses operasi bagian otak yang tidak tepat dapat mengakibatkan bakteri masuk ke otak akibat terbukanya kepala saat operasi,” ujarnya.
Dokter Istiana mengatakan meningitis bisa menyerang segala usia. Usia yang paling rentan terhadap meningitis adalah bayi di bawah usia 1 tahun dan dewasa usia lanjut akibat rentannya daya tahan tubuh.
Selain itu, usia remaja 15 sampai 24 tahun juga rentan terhadap meningitis jika menerapkan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi alkohol, atau berpergian ke kelab di tengah orang banyak sehingga tanpa disadari memiliki potensi tertular meningitis.