Jumat 10 Apr 2020 00:43 WIB

Meningitis Bisa Disebabkan Penyakit Terdahulu

Gejala awal yang timbul akibat meningitis dapat bermacam-macam.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Karangan bunga memenunih rumah duka tempat di semayamkannya mendiang Glenn Fredly di GBIB Sumber Kasih, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (9/4). Mendiang Glenn Fredly meninggal  dunia di usia 44 tahun akibat penyakit meningitis pada hari Rabu (8/4/2020) di Rumah Sakit Setia Mitra Fatmawati.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karangan bunga memenunih rumah duka tempat di semayamkannya mendiang Glenn Fredly di GBIB Sumber Kasih, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (9/4). Mendiang Glenn Fredly meninggal  dunia di usia 44 tahun akibat penyakit meningitis pada hari Rabu (8/4/2020) di Rumah Sakit Setia Mitra Fatmawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meningitis merenggut nyawa musisi Glenn Fredly Rabu (8/4) malam. Dokter Spesialis Saraf Primaya Hospital Karawang (d/h RS Awal Bros), dr. Henny Herawati, Sp.S, mengatakan meningitis bisa disebabkan oleh penyakit primer pendahulu.

Misal, pasien memiliki riwayat TBC paru, maka antibodi pasien akan melemah. Sehingga kuman dapat menyebar ke otak dan menyebabkan peradangan di selaput otak.

Baca Juga

"Kasus lain misalnya telinga membengkak, gigi berlubang hingga membengkak, atau terdapat infeksi daerah sinus namun tidak diobati hingga tuntas sehingga kuman dapat menyebar ke otak,” ujarnya kepada Republika.co.id dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/4).

Gejala awal yang timbul akibat meningitis dapat bermacam-macam seperti nyeri kepala, nyeri leher, nyeri otot, mual, muntah, nafsu makan menurun, lesu, dan cepat mengantuk. Gejala yang lebih parah yang dapat terjadi yaitu kejang, kaku kuduk (leher), penurunan kesadaran, nyeri kepala berat, demam tinggi di atas 38 derajat, gangguan penglihatan, kejang, gangguan konsentrasi, gangguan pendengaran, gangguan keseimbangan tubuh, atau lumpuh.

“Biasanya, gejala-gejala ringan tersebut dapat terjadi sekitar 1 hingga 2 minggu. Jika dibiarkan, gejala-gejala berat dapat terjadi,” ujarn.

Menurutnya, untuk kasus meningitis akibat penyakit primer pendahulu seperti TBC, pneumonia, pembengkakan gigi, atau penyakit pendahulu lainnya, maka pasien juga akan diberikan obat sesuai penyebab penyakit pendahulunya.

Jangka waktu penyembuhannya sendiri sebenarnya tidak dapat diprediksi. Jangka waktu penyembuhan pasien meningitis tergantung kecepatan pasien membawa kasus ini ke tim medis. Jika diperiksa pada saat gejala ringan, maka pengobatan akan lebih cepat selesai.

Sebaliknya, jika di bawa ke rumah sakit ketika gejala yang terjadi cukup berat seperti kejang-kejang dan tidak sadarkan diri, maka tingkat penyembuhannya akan semakin lama atau bahkan semakin kecil. "Tidak hanya itu, jangka waktu penyembuhan pasien juga bergantung pada kecepatan diagnosis dan ketepatan pemberian terapi,” ujarnya.

Ketika dalam masa pengobatan, pasien meningitis harus meningkatan daya tahan tubuh, jangan stres, ikuti petunjuk dokter, makan-makanan bergizi tinggi protein, dan jangan lupa untuk mencegah penularan ke orang lain.

Jika pasien sudah sembuh dari meningitis, pasien harus tetap melakukan kontrol rawat jalan untuk mengindari adanya potensi komplikasi lanjutan. “Jika pasien mengalami cacat pasca meningitis, maka pasien dapat dilakukan fisioterapi atau terapi-terapi lainnya sesuai dengan kondisi pasien,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement