REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sabtu (11/4) lalu menjadi waktu yang tak bisa dilupakan oleh beberapa siswa SMP SMA mitra Eduversal di Indonesia. Mereka berkesempatan untuk berbincang dengan pemain NBA Enes Kanter ketika para siswa tersebut menjalankan proses pembelajaran dari rumah (school from home). Selain berbincang, Enes Kanter juga memotivasi para siswa agar tetap mempunyai semangat belajar di saat kondisi sulit sekalipun.
Pada kesempatan itu beberapa siswa diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan kepada Enes. Pemain Boston Celtics itu memulai percakapan itu dengan menanggapi pertanyaan tentang penundaan musim NBA. Bagi Enes, NBA adalah salah satu ajang yang bagus dan memberikan banyak kesempatan dan peluang untuk para tim yang bertanding.
Ketika ini ditunda, banyak orang yang sedih dan kecewa, banyak orang mempunyai harapan besar dan sangat mencintai permainan basket. Namun, sesuatu yang besar sedang terjadi di dunia ini, banyak orang kehilangan keluarga, rumah, pekerjaan, bisnis yang hancur, bahkan kehidupannya. Menurut Enes, hal terpenting saat ini adalah keamanan dan kesehatan manusia. Barulah ketika semuanya membaik, kita bisa meninjau langkah berikutnya.
Para siswa, khususnya yang laki-laki, mempunyai ketertarikan yang besar pada olahraga basket, mereka ikut penasaran bagaimana rasanya menjadi seorang bintang basket. Enes tak ragu untuk membagikan pengalamannya menjadi pebasket di NBA. "Saat kamu bermain basket di NBA, kamu dapat mewakili dirimu sendiri, keluargamu, negaramu, dan orang yang kamu cintai," kata Enes dalam siaran pers, Ahad (12/4).
Menurut pemain yang berposisi sebagai center tersebut, menjadi pemain NBA adalah berkah dan hal yang sangat menakjubkan. Enes juga membagikan tips bagaimana cara mengatasi kegugupan saat menghadapi orang banyak. Ketika bermain basket, seluruh mata dunia tertuju padanya dan cara ia mengatasi kegugupan adalah dengan latihan.
"Ketika seseorang berlatih lebih baik dan lebih keras dari yang lain, ia akan mempunyai performa yang lebih baik pula dan ketika ia menunjukan permainan yang bagus, ia akan mendapatkan komentar yang positif dan itu sangat menenangkan. Banyak berlatih akan sangat membantu," katanya.
Berbicara kegagalan, Enes sedikit flashback pada beberapa waktu lalu ketika ia dan tim mengalami kekalahan di babak final. Hal ini memalukan dan berat untuk mereka. "Tapi ketika gagal, kita harus tetap fokus pada tujuan kita, jangan sampai komentar buruk mengganggu mimpi-mimpi kita," ujarnya,
Enes menambahkan, ketika gagal, hal yang harus dilakukan adalah bangkit, latihan lebih giat, belajar dari kesalahan sebelumnya, tampil lebih baik dan mencapai tujuan. "Ketika tujuan tersebut tercapai, buat tujuan yang baru. Tujuan baru tersebut tercapai, buat yang baru lagi, begitu seterusnya," katanya.
Percakapan itu dilakukan Enes dari Chicago via aplikasi Zoom kepada siswa-siswi SMP SMA mitra Eduversal di Indonesia dengan moderator sekaligus penanggung jawab program tersebut, Mehmet Cetin. Sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam program tersebut diantaranya Sekolah Pribadi Bilingual Boarding Depok, Sekolah Kharisma Bangsa, Sekolah Pribadi Bandung, Semesta Bilingual School, Fatih Bilingual School, Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School, Sekolah Kesatuan Bangsa, Prestige School, Banua Bilingual school, dan Sekolah Cahaya Rancamaya. Program ini juga disiarkan secara langsung melalui youtube live streaming dan tak kurang dari 500 siswa ikut berpartisipasi.