Senin 13 Apr 2020 16:20 WIB

UNS Subsidi Kuota Internet Mahasiswa untuk Kuliah Daring

Bantuan berupa pulsa untuk pembelian paket internet mahasiswa.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kuliah Online (ilustrasi)
Kuliah Online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memberikan bantuan berupa pulsa untuk pembelian paket internet bagi mahasiswa dalam mendukung sistem perkuliahan daring akibat pandemi Corona atau Covid-19. Bantuan pulsa senilai Rp 50 ribu tersebut diberikan bagi setiap mahasiswa selama masa pandemi Corona.

Bantuan paket data tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 17/UNS.27/SE/2020 tertanggal 1 April 2020 tentang Bantuan Paket Data Internet untuk Pembelajaran Daring Mahasiswa Program Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktor Universitas Sebelas Maret.

Rektor UNS, Jamal Wiwoho, mengatakan, awalnya kampus berencana memberikan bantuan bagi mahasiswa dalam bentuk paket data sebesar 10 Giga Bite (GB). Namun dari jumlah sekitar 26.000 lebih mahasiswa yang mendaftarkan dalam program tersebut pada Sistem Akademik (Siakad) UNS terdapat enam operator yakni Telkomsel, Indosat, XL, Smartfren, Three, Axis yang berbeda-beda regulasinya.

Misalnya, ada operator yang membuat aturan bila ditambah paket data baru maka paket data yang lama berapun besarnya yang tersisa akan hilang karena tertimpa kiriman paket data baru. Operator lainnya ada yang menentukan paket data itu dengan rincian yang rigit, misalnya kuota untuk malam saja, kuota siang saja, internet saja, youtube saja dan sebagainya.

"Oleh karena itu kami mengubah dengan alteratif dari paket data ke pulsa Rp 50 ribu," kata Jamal saat dihubungi Republika, Senin (13/4).

Jamal menekankan, bantuan paket internet dalam bentuk pulsa tersebut akan diberikan selama pandemi Covid-19. Selain bantuan paket internet dalam bentuk pulsa kepada mahasiswa, UNS juga memberikan bantuan kepada 1.200 mahasiswa yang ekonomi keluarganya terdampak Covid-19, 300 karyawan UNS dan 100 warga sekitar UNS.

Bantuan diberikan dalam bentuk uang senilai Rp 200 ribu per bulan selama tiga bulan. "Bantuan berasal dari penggalangan dana dari para dosen dan karyawan UNS," ungkapnya.

Sebelumnya, pada 3 April 2020 BEM se-UNS mengadakan kuliah daring bersama Rektor UNS yang membahas mengenai kebijakan kampus dalam pencegahan Covid-19. Kuliah daring dihadiri oleh jajaran rektorat, dekan fakultas, dan BEM se-UNS.

Kuliah daring tersebut membahas Surat Edaran mengenai bantuan paket data tersebut. Mahasiswa menilai, bantuan yang diberikan dalam bentuk pulsa senilai Rp 50 ribu tidak sesuai dengan Surat Edaran tersebut.

UNS telah menerapkan kuliah daring sebagai upaya pencegahan Covid-19 sejak 16 Maret 2020. UNS telah memiliki dua fasilitas pembelajaran daring, yakni SPADA (Sistem Pembelajaran Daring), dan OCW (Open Course Ware).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement