Rabu 15 Apr 2020 13:19 WIB

Warga Tolak Jenazah Korban Covid-19 karena Kurang Edukasi

Sungguh memprihatinkan dangkalnya pemahaman masyarakat kita.

Red: Karta Raharja Ucu
Karangan bunga memenuhi jalan utama menuju TPU Siwarak, lingkungan Suwakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupatrn Semarang, Ahad (12/4). Karangan bunga ini dikirimkan sebagai bentuk kekecewaan atas penolakan jenazah Nuria Kurniasih, perawat yang meninggal akibat Covid-19 di TPU ini.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Karangan bunga memenuhi jalan utama menuju TPU Siwarak, lingkungan Suwakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupatrn Semarang, Ahad (12/4). Karangan bunga ini dikirimkan sebagai bentuk kekecewaan atas penolakan jenazah Nuria Kurniasih, perawat yang meninggal akibat Covid-19 di TPU ini.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Insiden penolakan warga terhadap pemakaman jenazah korban Covid-19 terjadi. Alhasil, rombongan ambulans terpaksa gagal melakukan pemakaman. Warga bahkan memblokir jalan dengan batang pohon dan membakar ban di badan jalan.

Hal ini mereka lakukan karena rasa khawatir dan panik berlebihan. Mereka beranggapan, jenazah yang dimakamkan akan menularkan dan berdampak buruk pada kesehatan warga sekitar. Sungguh memprihatinkan dangkalnya pemahaman masyarakat kita. Ini kondisi darurat agar pemerintah segera memberikan edukasi.