REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo membuat face shield yang akan didistribusikan ke Rumah Sakit (RS) UNS dan juga beberapa RS rujukan Covid-19 yang ada di Kota Solo. Produksi face shield dilakukan setiap Senin-Jumat pukul 09.00–16.00 WIB bertempat di Gedung 6 Laboratorium Otomasi FT UNS.
Salah satu mahasiswa Teknik Mesin FT UNS yang terlibat dalam proyek face shield, Seraf Steva Oryzana, menceritakan, ide awal pembuatan face shield saat Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknik Mesin FT UNS Eko Surojo berserta Direksi RS UNS melakukan koordinasi untuk menentukan langkah yang dapat dilakukan guna membantu penanganan Covid-19 di Indonesia. Selain itu, adanya kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) yang banyak dicari oleh tenaga kesehatan. Kemudian, tercetus beberapa gagasan dari koordinasi, salah satunya face shield.
Pekan lalu, para mahasiswa yang dibimbing dosen FT UNS Fitrian Imaduddin tersebut berhasil memproduksi sekitar 500 buah face shield. Pekan ini, targetnya 500 face shield bisa diproduksi.
"Dalam sehari, kami dapat memproduksi 75 sampai 100 buah face shield," ujar Seraf seperti tertulis dalam siaran pers, Rabu (15/4).
Para mahasiswa Teknik Mesin FT UNS tersebut menargetkan dapat memproduksi 1.000 face shiled untuk disumbangkan dan tidak untuk komersial. Untuk membuat satu buah face shield dibutuhkan biaya produksi sekitr Rp 10 ribu - Rp 12 ribu.
"Kalau pun ada yang membutuhkan dan ada support dana lagi, mungkin kami akan produksi lebih dari 1.000 buah," ujar Seraf.
Menurut Seraf, dia dan teman-temannya di Prodi Teknik Mesin membuat face shield dengan bahan yang mudah didapatkan sehingga bisa dibuat sendiri di rumah dengan alat-alat dan bahan yang sederhana.
"Untuk kelebihannya seperti face shield pada umumnya, cuma disini menggunakan bahan yang bisa mudah didapatkan, jadi walaupun kelangkaan ada di pasaran tetapi sebenarnya bisa dibuat sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang ada seperti mika dan peralon," ucap Seraf.