Kamis 16 Apr 2020 08:46 WIB

Soal Keluhan Belajar di Rumah, Nadiem: Semua Masih Adaptasi

Seluruh pihak masih melakukan adaptasi sehingga banyak muncul ketidaknyamanan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Mendikbud, Nadiem Makarim
Foto: Ist
Mendikbud, Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menanggapi banyaknya keluhan masyarakat soal pembelajaran di rumah selama masa darurat Covid-19. Nadiem mengatakan, saat ini seluruh pihak masih beradaptasi sehingga banyak muncul ketidaknyamanan.

"Jangan lupa ini semua masa adaptasi. Guru lagi belajar. Orang tua lagi belajar bagaimana meng-handle anaknya dalam rumah. Murid pun melakukan adaptasi. Dari kementerian, kita pun sedang belajar," kata Nadiem dalam konferensi pers daring, Rabu (15/4).

Ia menjelaskan, untuk mengurangi beban siswa saat masa darurat Covid-19, Kemendikbud sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Beberapa di antaranya menghapus UN dan memastikan bahwa siswa tidak perlu memenuhi capaian kurikulum secara menyeluruh.

Selain itu, Kemendikbud juga membuat program di TVRI untuk membantu siswa belajar di rumah. Selanjutnya, konten-konten tersebut akan dievaluasi. Selama beberapa hari program itu tayang, Kemendikbud menerima berbagai macam timbal balik. "Semangat kami sangat tinggi untuk memperbaiki program ini," kata dia menambahkan.

Lebih lanjut, Nadiem juga mengatakan, kondisi krisis seperti ini merupakan kesempatan untuk melakukan eksperimen. Salah satunya adalah memberi fleksibilitas sekolah terkait menggunakan dana BOS. Pada masa darurat Covid-19, dana BOS boleh digunakan untuk membeli pulsa internet bagi siswa dan guru.

Kelak, Nadiem ingin melihat apakah memberikan kebebasan seperti ini akan menghasilkan dampak yang baik atau buruk. Ia juga meminta maaf apabila masih ada hal yang membuat orang tua dan siswa kesulitan.

"Saya enggak bisa bayangin di beberapa daerah betapa sulitnya. Tapi, inilah proses kita belajar bersama, untuk bersama-sama gotong royong memberikan umpan balik dan terus meng-improve masing-masing kapabilitas kita," kata dia lagi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement