Senin 20 Apr 2020 19:15 WIB

Aktivitas Manusia Berperan dalam Peningkatan Zoonosis

Pakar mengatakan manusia sebabkan penyakit zoonosis bisa sampai ke manusia.

Virus corona memiliki ratusan jenis yang terdapat pada berbagai macam hewan di antaranya kelelawar. Penularan penyakit dari hewan ke manusia yakni zoonosis bisa terjadi akibat ulah manusia.
Foto: EPA
Virus corona memiliki ratusan jenis yang terdapat pada berbagai macam hewan di antaranya kelelawar. Penularan penyakit dari hewan ke manusia yakni zoonosis bisa terjadi akibat ulah manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peningkatan zoonosis atau penyakit yang disebabkan dari penularan dari hewan ke manusia bisa terjadi akibat meningkatnya aktivitas manusia. Seperti perambahan hutan dan penangkapan satwa liar dari habitat aslinya.

"Sebenarnya kita tidak bisa menyalahkan hewan atau satwa liar yang ada di hutan sebagai penyebab berbagai macam penyakit yang ada di dunia," kata Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cahyo Rahmadi, dalam diskusi via konferensi video di Jakarta, Senin (20/4).

Baca Juga

Bahkan bisa dibilang, kata Cahyo dalam diskusi yang diadakan Greenpeace Indonesia itu, zoonosis adalah penyakit yang dibawa manusia dari hutan. Bisa disimpulkan seperti itu karena faktanya memang satwa liar secara alami adalah inang dari berbagai macam virus dan bakteri.

Perubahan lingkungan dan meningkatnya interaksi antara manusia dengan hewan liar memunculkan potensi interaksi tidak hanya satwa dengan manusia, tapi juga virus yang di dalam tubuh hewan dengan manusia.

Dia mengambil contoh beberapa kasus wabah yang disebabkan karena kontak manusia dengan hewan liar seperti SARS pada 2003. Lalu pandemi Covid-19 yang sekarang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia setelah muncul pertama kali di China pada akhir 2019.

Ke semua penyakit tersebut, kata dia, memiliki asal usul berasal dari hewan liar. SARS muncul ketika virus corona yang ada di kelelawar menginfeksi hewan perantara musang atau civet, yang kemudian melakukan kontak dengan manusia.

Seperti juga Covid-19, dengan dugaan sementara para ahli adalah virus corona dari kelelawar menginfeksi hewan perantara trenggiling yang dari sana virusnya berhasil menginfeksi manusia.

"Satwa liar bukan penyebab (penyakit). Manusialah yang menyebabkan penyakit itu sampai ke manusia. Karena kalau kita bicara hutan, manusia tidak berinteraksi di dalamnya," kata dia.

Jika pun ada aktivitas manusia di dalam hutan, tidak terjadi seintensif sekarang dengan adanya pembukaan lahan, penebangan hutan dan perburuan hewan liar dengan alasan konsumsi atau menjadikannya hewan peliharaan yang menyebabkan potensi transfer semakin besar, tegas dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement