REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya membantu mahasiswanya yang tak bisa kembali ke rumahnya selama proses pembelajaran di kampus dihentikan. Berdasarkan data Unsil, terdapat sekira 150 mahasiswa dari luar daerah yang tetap berada di Kota Tasikmalaya selama pandemi Covid-19.
Rektor Unsil, Rudi Priyadi mengatakan, pihak kampus memberikan bantuan kepada mahasiswa yang tak bisa kembali ke daerahnya. Bantuan itu berupa paket makanan agar mahasiswa tetap dapat bertahan di Kota Tasikmalaya.
"Mereka kesulitan sembako, jadi kita bantu angkanya Rp 25 ribu sehari berupa paket jadi," kata dia, Selasa (21/4).
Menurut dia, para mahasiswa yang tak bisa pulang itu rata-rata berasal dari luar daerah, bahkan ada yang berasal dari luar Jawa. Mereka tak pulang karena mengikuti anjuran pemerintah untuk tak mudik sementara waktu selama pandemi Covid-19.
"Jadi makan sehari-hari mereka kita jamin," kata dia.
Rudi menjelaskan, bantuan ini diberikan untuk kurun waktu 14 hari, yang didistribusikan dalam lima termin. Sumber dana bantuan itu berasal dari DIPA Unsil yang secara khusus dianggarkan untuk membantu para mahasiswa asal luar daerah yang masih menetap di Tasikmalaya.
Selain itu, ia menambahkan, Unsil juga membuka rekening donasi untuk mengajak masyarakat secara umum agar dapat berpartisipasi membantu penangananan penyebaran Covid-19, khususnya di wilayah Kota Tasikmalaya. Bantuan yang terkumpul nantinya akan disalurkan kepada tenaga medis, relawan Covid-19, masyarakat marginal, mahasiswa terdampak covid-19, dan lain-lain.