Selasa 21 Apr 2020 16:10 WIB

SBM ITB Ditunjuk Jadi Pusat Riset Investasi Syariah

KNEKS menunjuk SBM ITB sebagai pusat riset bidang investasi syariah.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Pertumbuhan Investasi
Foto: Pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Investasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB ditunjuk sebagai pusat riset bidang investasi syariah oleh Keuangan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Penunjukkan tersebut, ditandai dengan penandatanganan MoU Virtual.

Dekan SBM ITB Sudarso Kaderi Wiryono, yang menandatangani MoU tersebut mengatakan, kerja sama ini terkait dengan penunjukkan SBM ITB sebagai pusat riset bidang investasi syariah. Tujuan utama dari kerja sama ini untuk menyediakan gambaran perkembangan penelitian dalam bidang investasi syariah kepada publik. Hasilnya bisa digunakan pemangku kepentingan dan memperkuat pusat riset ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Baca Juga

“Intinya guna meningkatkan kuantitas dan kualitas riset ekonomi dan keuangan syariah,” ujar Sudarso kepada wartawan, Selasa (21/4).

Apalagi, kata dia, saat ini potensi ekonomi syariah di dunia besar. Pada 2018, total pengeluaran (spending) penduduk muslim di dunia mencapai 2,2 triliun dolar Amerika Serikat (AS). Jumlah itu terus meningkat setiap tahunnya.

Sudarso menambahkan, pusat riset di bidang investasi syariah ini akan dicantumkan dalam dokumen Cetak Biru Riset Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah 2020-2024.

“Hal ini karena SBM juga memiliki laboratorium untuk pasar modal yang bekerjasama dengan KRESNA Sekuritas,” katanya.

Harapan utamanya, kata dia, adalah adanya kolaborasi antara industri keuangan syariah khususnya yang dipasar modal dengan citivas akademik. Dengan begitu diharapkan pengembangan instrumen investasi keuangan syariah bisa berkembang lebih cepat.

“Untuk mendukung kerja sama ini SBM ITB telah membentuk CIBF (Center for Islamic Business and Finance), dimana ruang lingkupnya meliputi bisnis Islami dan Keuangan Islami,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement