REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT Unhas) membuat mesin pencuci tangan (hand washer) guna pencegahan penularan corona. Karya mahasiswa ini diserahterimakan kepada pimpinan Unhas pada Selasa (21/4) untuk ditempatkan di lokasi keramaian.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan FT Unhas, Mukti Ali menyebut hand washer ini terdiri dari beberapa versi. Modelnya disesuaikan peruntukan dan penggunaan oleh masyarakat.
“Hari ini kami menyerahkan secara resmi versi pertama, yang kita namakan HW-1. Versi ini didesain untuk peruntukan luar ruangan yang membutuhkan aktivitas penggunaan oleh banyak orang pada waktu yang sangat sering. Desainnya lebih kokoh,” kata Mukti dalam siaran pers, Selasa (21/4).
Mukti menjelaskan pada setiap unit hand washer terdapat sistem pedal untuk mengontrol aliran air. Di bagian atas dari versi pertama ini, ada wadah penampung air hingga dapat digunakan mencuci tangan ratusan orang. "Mesin ini juga dilengkapi wadah sabun cair yang akan menetes jika pedal di tekan dengan kaki," ujar Mukti.
Dekan Fakultas Teknik Unhas, Muhammad Arsyad menambahkan karya mahasiswa ini merupakan bagian dari kebijakan fakultas yang mendorong agar mahasiswa berkontribusi mengatasi wabah Covid-19. Untuk sementara ini, sudah ada Tim Satgas Covid-19 Fakultas Teknik sebagai relawan.
"Mereka masing-masing menjalankan berbagai peran dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Ada yang melakukan aktivitas pengembangan inovasi teknologi, ada juga yang berperan pada bidang sosial kemasyarakatan," ucap Arsyad.
Dalam proses pembuatan mesin ini, mahasiswa didampingi oleh beberapa orang dosen pembimbing. Sementara aktivitas mahasiwa dalam pembuatan mesin ini diperhitungkan nilai SKS sebagain bagian dari mata kuliah yang relevan.
Rencananya, karya mahasiswa ini akan diproduksi dalam jumlah banyak. Hanya saja untuk tahap awal disesuaikan dengan pesanan. Setidaknya, beberapa fakultas di lingkup Unhas telah menyatakan minat untuk memiliki mesin ini. "Khusus untuk versi pertama ini, kami juga berencana membagikan untuk dipakai pada enam posko pintu masuk Makassar yang telah disiapkan di perbatasan dalam rangka penerapan PSBB," tutur Arsyad.