REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Seto Mulyadi mengharapkan orang tua dapat memanfaatkan momentum diam di rumah selama pandemi Covid-19 untuk menemukan dan mengenali potensi dalam diri anak. Ia menyerukan agar ayah dan ibu memahami potensi putra-putrinya bisa jadi berbeda.
"Pada dasarnya semua anak cerdas, hanya cerdasnya masing-masing berbeda," kata Seto dalam konferensi video yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu.
Seto menuturkan, anak-anak memiliki potensi yang berbeda yang perlu diperhatikan dan dikembangkan. Ada anak yang cerdas di bidang matematika, musik, olahraga atau bidang lainnya.
Ada juga anak yang pintar menyanyi, memainkan alat musik, melukis, menari atau kegiatan lainnya. Semua potensi ini harus ditemukan dan dikembangkan untuk memaksimalkan kemampuan yang dimiliki anak.
"Pada kesempatan yang berharga ini, di mana para ayah dan bunda berada di dalam keluarga saling menemukan dan mengenali potensi putra-putri yang saling berbeda dan semua juga mendapat apresiasi bahwa semua adalah bintang, semua adalah cemerlang," ujarnya.
Seto juga menuturkan agar semua potensi anak yang berbeda itu juga diberdayakan. Anak perlu diapresiasi.
"Semua anak indah cemerlang. Mari kita berdayakan, akui, dan apresiasi potensi yang anak yang saling berbeda," tutur Seto.
Seto mengharapkan orang tua terus menjalin komunikasi yang baik dengan para guru sehingga ketika orang tua menjadi guru di rumah, mereka dapat memaksimalkan peran dalam mengajar atau menerangkan pelajaran dan mendidik anak. Meskipun saat ini anak tidak bisa belajar di sekolah karena pandemi Covid-19, tapi kualitas belajarnya tetap dapat dijaga selama di rumah.
Menurut Seto, orang tua memainkan peran yang besar dalam mendampingi dan membantu anak belajar optimal di rumah. Untuk itu, orang tua diharapkan dapat mengajar dengan cara yang menyenangkan dan kreatif tanpa pemaksaan atau kekerasan sehingga anak bisa senang dan nyaman belajar di rumah.