Senin 27 Apr 2020 12:20 WIB

Sebelum Beli Makanan Olahan, Baca Dulu Kandungan Nutrisinya

Setiap produk olahan yang memiliki izin edar Badan POM punya label kandungan nutrisi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Teliti kandungan gula, garam, dan lemak dalam makanan kemasan. Pastikan asupan gizi harian terpenuhi dan tak berlebih dengan mencermati kandungan nutrisi pada makanan olahan.
Foto: Reiny Dwinanda/Republika
Teliti kandungan gula, garam, dan lemak dalam makanan kemasan. Pastikan asupan gizi harian terpenuhi dan tak berlebih dengan mencermati kandungan nutrisi pada makanan olahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi gula, garam, dan lemak di Indonesia cukup tinggi. Tak heran bila penyakit tidak menular angkanya juga tinggi.

Direktur Standardisasi Pangan Olahan Badan POM Sutanti Siti Namtini mejelaskan, penyakit tidak menular ini banyak terjadi di negara berkembang, bahkan angka kematiannya mencapai 68 persen. Untuk mengatasi hal itu, masyarakat harus mencermati informasi nilai gizi pada kemasan pangan olahan supaya asupan nutrisi harian tidak berlebih.

Baca Juga

Pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, menurut Sutanti, masyarakat harus bisa memilih produk makanan yang memiliki nilai gizi baik. Ia menjelaskan, produk pangan olahan yang sudah mendapatkan izin edar Badan POM punya kewajiban mencantumkan informasi nilai gizi dengan tujuan agar masyarakat dapat memilih asupan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya demi menjaga kesehatan tubuh.

Informasi nilai gizi yang harus diperhatikan oleh masyarakat terdiri dari takaran sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi yang terdiri dari lemak, protein, karbohidrat, zat gizi mikro ,dan persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG). Mengetahui nilai yang terkandung dalam produk makanan kemasan dapat membantu masyarakat membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak.

"Masyarakat perlu memerhatikan kandungan zat gizi yang ada dalam produk, kemudian konsumsi sesuai kebutuhan (zat gizi apa yang harus dibatasi atau yang harus dipenuhi) untuk tiap individu," ujarnya dalam Workshop Online Pembatasan Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak, belum lama ini.

Selain untuk mereka yang sehat, diabetesi juga perlu melakukan perhatian pada informasi nilai gizi terutama di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini sedang melanda Indonesia. Penyandang diabetes diketahui merupakan kelompok rentan mengalami perberatan kondisi ketika terkena Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement