Selasa 28 Apr 2020 23:48 WIB

UGM Salurkan Sembako untuk Mahasiswa Rantau

Banyak mahasiswa di Yogyakarta yang tidak pulang kampung.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
Mahasiswa mengambi mengambil paket sembako untuk dibagikan di Gelanggang Mahasiswa UGM, Yogyakarta, Jumat (10/4). Dengan minggu lalu total bantuan sembako yang dibagikan untuk mahasiswa mencapai 800 paket
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Mahasiswa mengambi mengambil paket sembako untuk dibagikan di Gelanggang Mahasiswa UGM, Yogyakarta, Jumat (10/4). Dengan minggu lalu total bantuan sembako yang dibagikan untuk mahasiswa mencapai 800 paket

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Fakultas Teknik dan Keluarga Alumni Teknik UGM menyalurkan 1.600 paket bantuan ke mahasiswa rantau di DIY. Paket berisi telur dan sembako itu untuk membantu mahasiswa rantau yang tidak bisa mudik dan terkena dampak Covid-19.

"Selain untuk internal, bantuan juga kita salurkan untuk masyarakat sekitar kampus yang paling membutuhkan," kata Dekan FT UGM, Prof. Nizam, Senin (27/4).

Baca Juga

Nizam mengatakan, agenda bermula dari survei yang menunjukkan banyak mahasiswa di Yogyakarta yang tidak pulang kampung. Mereka tetap memilih tinggal di indekos atau kontrakan dan membutuhkan bantuan selama masa study from home.

Tadinya, FT UGM membantu mahasiswa yang membutuhkan dalam bentuk pemberian pulsa, tapi ternyata kebutuhan bantuan logistik cukup banyak. Jadi, mereka akhirnya melakukan penggalangan dana dari alumni-alumni dan mitra-mitra.

Penggalangan dana berhasil menghimpun dana sebesar Rp 2,1 Milyar. Rencananya, selain disalurkan dalam bentuk bantuan sembako, dana diarahkan dalam bentuk pengembangan karya dosen-dosen FT UGM untuk membantu pasien Covid-19.

"Dengan dana tersebut, semakin banyak yang dapat dibantu, baik bantuan langsung maupun dalam bentuk hasil produk pengembangan dan penelitian teman-teman dosen," ujar Nizam.

Pendistribusian bantuan logistik tidak cuma diberikan kepada mahasiswa. Tapi, kepada satpam yang bertugas di kampus dan karyawan lepas yang selama masa pandemi tentu sangat membutuhkan bantuan akibat terkena dampak ekonomi.

"Untuk sembako, pembagiannya diatur agar tidak terjadi kerumunan, dibagi di dua tempat dengan jadwal pengambilan bergantian," kata Nizam.

Nizam turut menyampaikan apresiasi kepada rekan sejawat dosen yang sangat aktif melakukan penelitian terapan untuk Covid-19. Ia merasa, melalui dana pengabdian kepada masyarakat yang dikelola FT UGM lebih banyak karya yang dapat disumbang.

Menurut Nizam, saat ini sudah dihasilkan sekitar 1.000 pelindung wajah, 1.500 masker dengan micro filter, 500 coverall APD. Lalu, ada 15 portable sink yang dipasang di pasar dan fasilitas umum dan ultra violet sterilisasi alat medis.

"Ada pula 1.000 liter desinfektan, 500 liter hand sanitizer, pembuatan prototype ventilator dan alat-alat kesehatan lainnya," ujar Nizam. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement