Rabu 29 Apr 2020 14:49 WIB

Asteroid Dekati Bumi Hari Ini tak Timbulkan Ancaman Langsung

Asteroid itu akan terbang oleh Bumi pada jarak 6,2 juta km.

Asteroid. ilustrasi
Foto: en.wikipedia.org
Asteroid. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Asteroid selebar 2 kilometer atau yang lebih dikenal dengan sebutan OR2 1998 akan segera mendekati Bumi. Astronom mengatakan bahwa OR2 1998 digolongkan sebagai asteroid yang memiliki potensi bahaya bagi Bumi.

Asteroid akan terbang jauh dari permukaan planet Bumi. Asteroid itu akan terbang oleh Bumi pada jarak 6,2 juta km. Diketahui, jarak antara Bumi dan Bulan, yaitu 385 ribu km. Artinya, asteroid 1998 OR2 kira-kira 16 kali lebih jauh dari Bumi.

Baca Juga

Seperti diwartakan Iflscience, Rabu (29/4) meski berbahaya, astronom mengatakan bahwa benda langit itu tidak menimbulkan ancaman langsung ke Bumi. Benda angkasa itu diprediksi bakal berada dalam jarak terdekat dengan Bumi pada 29 April ini.

"Fitur topografi skala kecil seperti bukit dan punggung bukit di salah satu ujung asteroid 1998 OR2 menarik secara ilmiah," kata Kepala Planetary Radar di Observatorium Arecibo di Puerto Rico, Anne Virkki dalam sebuah pernyataan.

Dia menjelaskan, kategori asteroid berpotensi berbahaya (PHA) adalah definisi internasional. Hal itu dinilai berdasarkan karakteristik yang mungkin membuat menjadi ancaman ketika mendekati Bumi.

Klasifikasi ini mengacu pada pengukuran yang dikenal sebagai jarak persimpangan orbit minimum yang berjarak 8 juta kilometer dari orbit Bumi. Ukuran juga mengacu pada besarnya absolut benda langit, terutama yang berukuran lebih dari 140 meter.

Para insinyur dan ilmuwan bersama NASA telah mengajukan rencana resmi bagi pemerintah AS untuk mengambil langkah jika asteroid berada di jalur dan akan tabrakan dengan Bumi.

Dia mengatakan, meskipun asteroid tidak menimbulkan ancaman langsung namun mempelajari lintasannya saat mendekati Bumi membantu para ahli untuk meningkatkan strategi mitigasi risiko-dampak dan menentukan lintasan PHA di masa depan.

"Pengukuran radar memungkinkan kita untuk mengetahui lebih tepat di mana asteroid akan berada di masa depan, termasuk pendekatan penutupan masa depan ke Bumi," kata Seorang ilmuwan penelitian di observatorium, Flaviane Venditti.

Para ilmuwan telah mengamati asteroid sejak 13 April menggunakan teleskop optik untuk lebih memahami karakteristik uniknya dan bagaimana ia bergerak. Data dikumpulkan sampai 23 April ketika asteroid tidak lagi terlihat dari fasilitas.

Di antara data itu, hampir 200 gambar OR2 1998 yang ditangkap pada akhir pekan dikompilasi untuk membuat video asteroid bergerak melintasi bintang-bintang. Virtual Telescope Project 2.0 juga menampilkan aliran langsung asteroid saat melewati Bumi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement