Kamis 30 Apr 2020 15:59 WIB

Mengajarkan Anak Berpuasa, Apa yang Harus Diperhatikan?

Seorang anak perlu mengenal dan belajar sejak dini tentang puasa.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Seorang anak perlu mengenal dan belajar sejak dini tentang puasa (Foto: ilustrasi anak berpuasa)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Seorang anak perlu mengenal dan belajar sejak dini tentang puasa (Foto: ilustrasi anak berpuasa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski usia anak-anak belum diwajibkan berpuasa, seorang anak perlu mengenal dan belajar sejak dini tentang puasa. Hal ini agar anak nantinya terbiasa berpuasa ketika usia sudah mewajibkannya untuk puasa.

Lalu hal apa saja hal yang harus diperhatikan oleh orang tua saat mengajarkan buah hatinya berpuasa?

Baca Juga

Dokter spesialis anak konsultan nutrisi metabolik RS Pondok Indah, dr Cut Nurul Hafifah, SpA(K), mengatakan, orang tua bisa mulai mengajarkan anak berpuasa ketika usia sudah menginjak tujuh tahun. Sebab, pada usia ini dampak kesehatan yang tidak diinginkan akibat berpuasa semakin jarang ditemui.

Bila anak sudah lebih besar, ketika memasuki usia remaja, risiko hipoglikemia akan semakin berkurang. Mereka sudah lebih mampu menahan lapar dan haus.

"Mulailah mengajari anak Anda untuk berpuasa dari makanan padat terlebih dahulu dan izinkan mereka tetap minum air untuk menghindari kekurangan cairan, terutama bila cuaca panas," ujar Nurul dalam keterangannya yang dikutip republika.co.id, Kamis (30/4).

Ibu dan ayah bisa memulai mengajak anak berpuasa selama enam jam, misalnya, berpuasa sejak bangun pagi hingga jam 12 siang. Dengan pola seperti ini, anak belajar menahan lapar dari makanan yang sehari-hari dimakan.

Selanjutnya, orang tua dapat mulai mengajari anak untuk menahan haus. Umumnya anak masih dapat menoleransi tidak minum air selama dua sampai empat jam.

Pastikan anak mendapat makanan bergizi saat sahur dan berbuka, yakni makanan yang mengandung makronutrien atau makanan utama, dan mikronutrien atau makanan yang mengandung vitamin dan mineral. Hindari memberikan makanan yang mengandung gula sederhana, seperti makanan ringan yang manis.

"Berikan susu yang merupakan sumber zat gizi yang lengkap untuk anak pada saat sahur dan berbuka," ujar Nurul.

Jangan lupa semangati mereka dan ucapkan kata-kata pujian ketika mereka sedang berpuasa dan berhasil menahan lapar dan haus. Awasi tanda bahaya dehidrasi dan hipoglikemia. Segera sudahi berpuasa bila anak tidak sanggup melanjutkan.

"Pada saatnya, perlahan tapi pasti, anak Anda akan terbiasa berpuasa Ramadhan," kata Nurul.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement