REPUBLIKA.CO.ID, SAINT PAUL — Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari University of Minnesota, Amerika Serikat (AS) memperkirakan pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) bisa berlangsung antara 18 hingga 24 bulan. Dalam laporan yang diterbitkan Kamis (30/4) lalu, disebutkan bahwa virus ini bisa lebih menular daripada flu dan kemungkinan terus bersikulasi mulai pertengahan tahun.
Virus corona jenis baru memiliki masa inkubasi yang lebih lama dibandingkan flu. Para peneliti dari Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular (CIDRAP) mengatakan bahwa hal ini mengartikan dibutuhkan waktu lebih lama untuk gejala muncul setelah seseorang terinfeksi.
Tim peneliti juga mencatat bahwa kemungkinan covid-19 paling mudah menular sebelum gejala muncul. Tingkat penularan asimptomatik dari virus corona jenis baru juga lebih tinggi, termasuk R0 yang lebih tinggi dibandingkan influenza.
Nilai R nol, atau R0, dari 1 berarti seseorang yang terinfeksi virus akan, rata-rata, menyebarkannya ke satu orang lain. Wabah diperkirakan akan berlanjut jika suatu penyakit diberi nilai nol lebih tinggi dari 1 selama peristiwa seperti pandemi saat ini.
Covid-19 R0 telah diperkirakan antara 1,4 dan 5,7 dalam berbagai penelitian. Tetapi, CIDRAP mencatat peringkat sulit ditentukan karena variasi dalam mengidentifikasi dan menguji orang yang terinfeksi antar wilayah.
“Beberapa negara tampaknya mampu menggerakkan R0 untuk covid-19 di bawah 1 dengan langkah-langkah mitigasi, meskipun ketika langkah-langkah mitigasi diangkat, R0 di daerah tertentu dapat merambat kembali di atas 1, yang menyebabkan kebangkitan wabah dari waktu ke waktu,” tulis laporan dalam penelitian, dilansir CNBC, Sabtu (2/5).
R0 yang lebih tinggi mengartikan lebih banyak orang terinfeksi dan menjadi kebal sebelum pandemi berakhir. Karena itu, kemungkinan penyebaran virus dapat terhenti adalah saat 60 hingga 70 persen populasi manusia kebal.
Didasarkan pada pandemi flu terbaru dan tingkat di mana virus corona jenis baru dapat menyebar, laporan memproyeksikan wabah covid-19 akan berlangsung antara 18 bulan hingga 24 bulan atau dua tahun. Para ilmuwan mempresentasikan tiga kemungkinan cara virus dapat terus menyebar di tahun-tahun mendatang.