REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Para peneliti mengungkap dampak terkini akibat penggunaan alat pelindung diri (APD) yang biasa dikenakan tenaga medis dalam penanganan pasien Covid-19. Studi terbaru menyebutkan, APD bisa menyebabkan masalah kulit serius.
APD yang dimaksud termasuk masker wajah, pelindung wajah, kacamata, serta hazmat suit alias baju pelindung dari hazardous material. Sebanyak 42,8 persen petugas medis yang kerap mengenakannya mengalami tiga jenis cedera kulit.
Masalah yang didapati peneliti antara lain cedera kulit akibat tekanan perangkat, kerusakan kulit karena kelembapan, dan robekan kulit. Studi yang digagas tim gabungan periset Cina itu telah terbit di jurnal Advances in Wound Care.
Para peneliti mengatakan, cedera kulit tersebut membuat tenaga medis menjadi lebih berisiko terhadap infeksi. Ditambah lagi, selama ini tindakan pencegahan dan pengobatan yang dilakukan terhadap masalah itu belum cukup memadai.
"Kami ingin menyelidiki lebih lanjut prevalensi, karakteristik, dan status pencegahan cedera kulit yang disebabkan oleh alat pelindung diri pada staf medis," kata para penulis studi, dikutip dari laman Times Now News.
Survei lintas bagian dilakukan secara daring untuk meneliti kondisi para petugas medis. Peserta studi secara sukarela mengisi kuesioner dan mengirimkannya lewat ponsel. Akibat metode yang terbatas itu, peneliti menyarankan adanya studi lebih lanjut.
Beberapa faktor yang disebut meningkatkan risiko cedera kulit antara lain keringat berlebihan, waktu pemakaian harian yang lebih panjang, dan tingkat mutu APD yang dikenakan. Para pria disebut lebih berisiko daripada tenaga medis perempuan.