REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform belanja online Tokopedia menyatakan prioritas mereka saat ini adalah mengenai keamanan data pengguna. Hal ini menyusul kebocoran data jutaan pengguna mereka.
"Sekali lagi kami tekankan, keamanan data pengguna adalah prioritas Tokopedia karena bisnis kami adalah bisnis kepercayaan," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, dalam keterangan resmi, Senin (4/5) malam.
Tokopedia siang tadi bertemu secara virtual dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Pertemuan untuk membahas kasus kebocoran data tersebut, yang mencuat ke publik sejak awal pekan ini.
Unicorn tersebut belum menjelaskan lebih lanjut langkah apa yang mereka tempuh untuk mengatasi kasus ini maupun tambahan keamanan untuk melindungi data pengguna. Namun, Tokopedia menyatakan akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kemenkominfo dan BSSN untuk mengatasi kasus ini.
"Dalam rangka melakukan investigasi menyeluruh, sekaligus meningkatkan sistem keamanan, untuk menjaga kepercayaan pengguna," kata Nuraini.
Kementerian siang ini menyatakan mereka memiliki tim evaluasi yang terdiri dari Kominfo, BSSN dan Tokopedia. Kasus kebocoran data pengguna Tokopedia pertama kali terungkap setelah seorang peretas mengklaim memiliki data dari 15 juta pengguna Tokopedia dan mengumumkannya di dark web.
Data yang diretas seperti yang diumumkan peretas berupa nama, alamat email dan hashed password. Kemenkominfo dalam keterangan resmi hari ini menyatakan kemungkinan data yang diambil adalah nama, alamat email dan nomor ponsel.
Belakangan, diduga kebocoran data ini menimpa pengguna dalam jumlah yang lebih besar, sebanyak 91 juta pengguna.