Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melarang kegiatan mudik Lebaran 2020. Seluruh masyarakat tetap dianjurkan #dirumahaja dan melakukan phsyical distancing, guna memutus mata rantai penularan virus corona atau Covid-19.
Larangan mudik ini pun sudah dituangkan dalam aturan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transortasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Sudah terbayang belum, bakal seperti apa wajah Ibu Kota dan kampung halamanmu tanpa ada hiruk pikuk mudik? Pasti sepi ya. Sebab mudik dilarang, silaturahmi pun diimbau secara online. Suasanya akan terasa berbeda, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ya, itu semua dilakukan pemerintah demi kebaikan bersama. Demi menghindari penyebaran wabah corona lebih luas di Tanah Air. Sehingga tak ada lagi orang terinfeksi Covid-19, dan merenggut nyawa pasien.
Gagal mudik bukan berarti kiamat. Malah kamu diuntungkan tidak mudik maupun pulang kampung di tengah pandemi ini. Apalagi kondisi keuangan pas-pasan karena ada pemotongan gaji atau membengkaknya pengeluaran akibat kebijakan work from home (wfh) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca Juga: Mudik Lebaran 2020 Resmi Dilarang, Awas Ada Denda hingga Rp100 juta
Keuntungan Gak Mudik Lebaran
Ilustrasi mudik dilarang gegara virus corona
Mudik memang menjadi tradisi saban tahun menjelang Lebaran. Pulang ke kampung halaman untuk lepas kangen dan bersilaturahmi dengan keluarga besar. Tapi mudik bukan sebuah keharusan.
Jika di situasi sekarang ini, mudik justru lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya, kenapa harus mudik. Berikut keuntungan tidak mudik Lebaran di tengah wabah Covid-19:
1. Hemat uang
Hemat Uang
Tahukah kamu kalau mudik saat corona, malah bikin kantong jebol. Bagaimana tidak, harga tiket bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan pesawat justru mahalnya minta ampun. Naik dua kali lipat. Itu karena operator menerapkan phsyical distancing dengan membatasi penumpang.
Contohnya mudik dari Jakarta ke Demak, Jawa Tengah dari semula harga Rp200 ribu per orang menjadi Rp400 ribu. Karena yang biasanya satu orang satu kursi, jadi dua kursi lantaran harus jaga jarak.
Maskapai penerbangan pun tetap menjual tiket meski dalihnya hanya untuk kalangan pebisnis, bukan pemudik. Sementara moda kereta api yang jadi favorit pemudik, setop beroperasi dan membatalkan jadwal kereta jarak jauh.
Coba hitung, kalau kamu dan keluarga menahan diri tidak mudik Lebaran tahun ini, penghematannya lumayan besar. Jika satu keluarga empat orang, dikalikan Rp400 ribu, maka bisa berhemat Rp1,6 juta.
Lebih baik uangnya disimpan untuk menyambung hidup di kota selama masa pandemi corona yang tidak tahu kapan akan berakhir. Atau bisa juga di transfer untuk kebutuhan orangtua atau keluarga di kampung jelang Lebaran.
2. Menyelamatkan orang yang kamu sayangi
Menyelamatkan keluargamu dari Covid-19
Dengan tidak mudik, berarti kamu punya kesempatan menyelamatkan orang-orang yang kamu sayangi. Seperti ibu, bapak, istri/suami, anak, adik, kakak, dan saudara, serta tetangga di kampung.
Walaupun kondisi badan nampak sehat, belum tentu kamu bebas dari virus corona. Siapa tahu tanpa sadar, kamu sudah terjangkit Covid-19. Kemudian mudik, dan menularkan ke keluarga dan tetanggamu.
Mudik bukannya bikin bahagia, malah jadi awal petaka. Oleh karena itu, lebih baik tetap tinggal di rumah aja, tidak mudik demi orang yang kamu cintai.
3. Bisa dapat bansos
Bisa dapat bansos dari pemerintah via kemsos.go.id
Sejak virus corona menjalar ke seluruh provinsi Indonesia, pemerintah menghujani warga dengan bantuan sosial (bansos). Khususnya bagi masyarakat miskin. Nah, buat kamu perantau yang tidak mudik, dijanjikan dapat bansos nih.
Seperti diketahui, ada bansos untuk 2,6 juta jiwa KK di DKI Jakarta dan Bodetabek berupa sembako senilai Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan. Masing-masing kepala daerah pun punya program bansos bagi warganya yang tidak mudik.
Contohnya saja warga Jawa Tengah yang berada di Jabodetabek, tidak mudik karena terdampak Covid-19 bakal diberi bansos. Pendataan bisa melalui https://siagacovid19.penghubung.jatengprov.go.id/. Kita tunggu saja.
Baca Juga: Sabar, Ini Ujian! Berikut Cara Menjalankan Puasa Ramadhan saat Pandemi Corona
Mudik Dilarang, Silaturahmi dengan Cara Ini
Mudik dilarang, silaturahmi dengan video call
Meski mudik dilarang, jangan sampai silaturahmi terputus. Terlebih buat kamu yang masih punya orangtua maupun tanggungan, seperti istri/suami dan anak. Pasti rindu berat tak tertahankan. Walaupun jarak memisahkan, kamu bisa menembus ruang dan waktu. Caranya:
1. Silaturahmi Online via Video Call
Silaturahmi dengan video call
Dewasa ini, banyak aplikasi yang memungkinkan kamu melakukan panggilan video (video call). Dengan satu, dua atau beberapa orang sekaligus dalam satu waktu. Modalnya cuma smartphone dan koneksi internet.
Kamu bisa menumpahkan rasa kangenmu kepada kedua orangtua, bermaaf-maafan, bahkan sampai ngobrol gak penting selama berjam-jam. Bukan hanya suara yang terdengar, tapi juga bertatap muka meskipun cuma dari ponsel.
Keluargamu di kampung juga pasti bakal mengerti kok, kenapa kamu tidak bisa mudik tahun ini. Jadi, tidak ada alasan, gak bisa mudik, gak bisa silaturahmi karena zaman sudah canggih.
2. Bagi-bagi THR
Kirim uang via transfer bank untuk bagi-bagi THR
Siapa bilang kalau tidak mudik, tidak bisa berbagi kebahagiaan. Kamu tetap bisa mengirimkan uang ke orangtua atau keluarga di kampung melalui transfer rekening bank, dan dompet digital. Bagi-bagi THR untuk keponakan. Jadi, setidaknya mengurangi rasa bersalahmu karena tidak bisa mudik Lebaran.
3. Kirim parsel dan kartu ucapan Lebaran
Mengirimkan parsel Lebaran melalui jasa kurir
Cara berbagi kebahagiaan lain adalah dengan mengirimkan parsel, hadiah, atau bingkisan untuk keluarga tercinta. Bisa berupa kue-kue kering, sembako, peralatan makan, maupun makanan ringan lain. Kirim lewat jasa kurir.
Jangan lupa, selipkan kartu ucapan Lebaran dan permohonan maaf tidak bisa pulang kampung sementara waktu. Kalau perlu sisipkan pula foto dan videomu dalam sebuah flashdisk atau USB yang bisa ditonton di laptop. Dijamin bisa mengobati kangen keluarga terhadap dirimu.
4. Manfaatkan sosial media
Manfaatkan sosial media untuk ajang silaturahmi jarak jauh
Teknologi memang bisa mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. Kamu di Jakarta, keluarga di Jawa misalnya, tetap bisa berkomunikasi meskipun hanya lewat Instagram, Facebook atau Twitter. Saling berkirim komentar, emoticon lucu, foto, dan video untuk saling bermaaf-maafan.
Jadikan Lebaranmu Tetap Bermakna
Tidak mudik dan terpaksa harus bertahan di tempat perantauan saat Lebaran memang gak enak. Tapi coba lihat dari sisi positifnya. Kamu bisa lebih fokus beribadah, muhasabah diri, bahkan menghemat pengeluaranmu. Tabungan mudik utuh, dan bisa dipakai untuk kebutuhan yang lebih penting.
Baca Juga: Hati-Hati, Bulan Puasa Bisa Bikin Boros Akibat 5 Hal Ini