Kamis 07 May 2020 13:35 WIB

Astronom Temukan Lubang Hitam Baru Terdekat dengan Bumi

Astronom temukan lubang hitam baru dalam pengamatan di observatorium La Silla

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Christiyaningsih
Astronom temukan lubang hitam baru dalam pengamatan di observatorium La Silla. Ilustrasi.
Astronom temukan lubang hitam baru dalam pengamatan di observatorium La Silla. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Lubang hitam, yang bersembunyi 1.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang selatan Telescopium, milik sebuah sistem dengan dua bintang pendamping yang cukup terang bisa diamati dengan mata telanjang. Tetapi kita tidak akan bisa melihat lubang hitam itu sendiri.

Para astronom menemukan lubang hitam ini ketika mempelajari apa yang mereka pikir hanyalah sistem bintang biner atau dua bintang yang mengorbit pusat massa bersama. Mereka menggunakan teleskop 2,2 meter MPG/ESO di observatorium La Silla di Cile untuk mengamati biner.

Biner tersebut dikenal sebagai HR 6819, sebagai bagian dari studi yang lebih luas pada sistem bintang ganda. Ketika mereka menganalisis pengamatan mereka, para peneliti terkejut bahwa objek ketiga yang bersembunyi di sistem adalah lubang hitam.

Meskipun para astronom tidak dapat secara langsung mengamati lubang hitam, mereka dapat menyimpulkan keberadaannya berdasarkan interaksi gravitasinya dengan dua objek lainnya dalam sistem. Dengan mengamati sistem selama beberapa bulan, mereka dapat memetakan orbit bintang-bintang dan mengetahui objek besar lain yang tak terlihat harus bertindak dalam sistem.

Pengamatan juga menunjukkan salah satu dari dua bintang mengorbit objek tak terlihat setiap 40 hari. Sedangkan bintang lainnya bergaul dengan jarak yang lebih jauh dari lubang hitam. Mereka menghitung benda itu adalah lubang hitam bermassa bintang dan sekitar empat kali massa matahari.

“Sebuah benda tak terlihat dengan massa setidaknya empat kali lipat dari matahari hanya bisa menjadi lubang hitam. Sistem ini berisi lubang hitam terdekat dengan bumi yang kita ketahui,” kata Thomas Rivinius, seorang ilmuwan dengan European Southern Observatory yang memimpin penelitian baru, seperti yang dilansir dari Space, Kamis (7/5).

Setelah lubang hitam HR 6819, lubang hitam terdekat yang diketahui adalah sekitar 3.000 tahun cahaya dari bumi di konstelasi Monoceros. Tetapi mungkin masih ada yang bersembunyi lebih dekat yang belum terdeteksi.

Lubang hitam di HR 6819 adalah salah satu lubang hitam bermassa bintang pertama yang ditemukan di galaksi kita yang tidak melepaskan sinar-X yang terang ketika berinteraksi dengan bintang-bintang pendampingnya. Penemuan itu dapat membantu para peneliti menemukan lubang hitam “tenang” yang serupa lainnya.

“Pasti ada ratusan juta lubang hitam di luar sana, tetapi kita hanya tahu sedikit. Mengetahui apa yang harus dicari menempatkan kita pada posisi yang lebih baik untuk menemukan mereka,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement