REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Pandemi Covid-19 telah menyebar ke seluruh pelosok Indonesia, termasuk Pulau Kalimantan. Hingga Rabu (06/05), tercatat Kalimantan Timur berada di urutan teratas dengan 35 kasus positif virus Corona dari lima provinsi di Kalimantan. Sementara Kalimantan Selatan 34 pasien positif virus corona. Disusul Kalimantan Tengah 25 orang, Kalimantan Utara dengan 16 kasus, dan terakhir Kalimantan Barat 13 orang pasien.
Dampak pandemi ini juga dirasakan masyarakat di sektor perekonomian. Menyiasatinya, Bea Cukai menginisiasi gerakan donasi patungan sembako untuk memenuhi kebutuhan pokok para pekerja harian yang terdampak perekonomiannya karena Covid-19. Target donasi adalah para pedagang keliling, petugas kebersihan, supir angkutan umum, dan masyarakat yang membutuhkan.
Pada Kamis (23/04) para petugas Bea Cukai Tarakan menyusuri jalan-jalan Kota Tarakan, Kalimantan Utara membagikan sembako dengan tetap mengutamakan physical distancing, dengan menghindari terjadinya keramaian dan kerumunan masyarakat. Hal ini dilakukan demi menjaga kesehatan tim penyalur dan masyarakat penerima sembako. Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Tarakan, Romi Haryo Julianto mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meringankan kebutuhan hidup masyarakat, juga menunjang kebutuhan pangan masyarakat Kota Tarakan.
Di saat yang sama, di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur juga dibagikan tiga puluh paket sembako oleh Bea Cukai Balikpapan. Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Balikpapan, Aries Permana mengungkapkan harapannya atas aksi sosial ini, “Diharapkan apa yang telah dilakukan Bea Cukai dapat membantu meringankan beban mereka yang membutuhkan dan dapat menginspirasi sesama untuk tetap saling peduli dan menguatkan satu sama lain untuk membantu mereka yang masih harus mencari nafkah di luar rumah.”
Tak hanya membagikan paket sembako, Bea Cukai juga menunjukkan aksi kepeduliannya terhadap masyarakat yang berjuang melawan Covid-19 dengan membagikan masker secara cuma-cuma, seperti yang terjadi di simpang RS Agoesdjam Ketapang, Kalimantan Barat, pada Rabu (29/04). Aksi ini dilakukan Bea Cukai Ketapang bekerja sama dengan Satlantas Polres Ketapang dalam kegiatan razia pengendara sepeda motor dan mobil yang tidak memakai masker.
“Kabupaten Ketapang merupakan salah satu daerah yang rawan penyebaran Covid-19, hal ini dibuktikan dengan terus meningkatnya jumlah pasien yang positif terpapar virus corona dalam sepekan terakhir. Namun demikian, kesadaran masyarakat Ketapang akan pandemi ini masih belum tinggi, dibuktikan masih ditemukan masyarakat yang keluar rumah tanpa mengenakan masker. Untuk itulah kami bergerak,” ujar Kepala Subseksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Ketapang, Dimas Teguh Pratama.
Sebelum dibagikan masker, lanjut Dimas, para pengendara mobil/motor terlebih dahulu diberikan imbauan oleh Satlantas Polres Ketapang akan bahaya Covid-19 dan pentingnya menggunakan masker saat keluar rumah. "Selain untuk pencegahan penularan Covid-19, kegiatan pembagian masker juga bertujuan untuk meningkatkan sinergi antar instansi di Kabupaten Ketapang,” katanya.