REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ingin sampah di rumah atau lingkungan mempunyai nilai ekonomis? Jika itu yang diinginkan maka aplikasi digital pengelola sampah Mountrash siap memberikan alternatif solusi untuk membuatnya menjadi bernilai ekonomi.
Gideon W Ketaren, pendiri aplikasi Mountrash, menjelaskan pihaknya telah memikirkan bagaimana cara memanfaatkan semua jenis sampah. Adapun sampah-sampah yang menjadi prioritas adalah berbagai jenis plastik dan kertas, barang bekas, serta beberapa sampah lainnya yang bisa didaur ulang.
“Singkatnya, dengan memanfatkan aplikasi Mountrash lalu mengumpulkan sampah dan rongsokan yang akan dikonversikan dalam nilai uang tertentu sesuai dengan jenis dan banyaknya sampah,” kata Gideon yang juga menjadi alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini di Jakarta, Sabtu (9/5).
Khusus di masa pandemi Covid-19 ini, Gideon memfasilitasi para pendaftar kartu Prakerja. Meski menimbulkan sejumlah pro dan kontran dalam penerapan Kartu Prakerja, namun dia berusaha untuk menawarkan solusi di tengah krisis ekonomi yang telah menimbulkan banyak pengangguran.
Gideon mengatakan dengan uang penjualan sampah tersebut, para calon pendaftar Kartu Prakerja dan semua pengguna internet bisa membeli kuota data untuk memperlancar aktivitasnya. “Jadi kami secara tidak langsung mendukung solusi mengatasi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Mountrash menjadi bagian dari solusi bangsa untuk mengatasi berbagai persoalan, termasuk bersinergi dengan Kartu Prakerja,” katanya.
Selain menawarkan saldo atau kuota, Mountrash juga membagikan masker kain untuk mendukung physical distancing. “Kami menyediakan masker gratis khusus Jabodetabek,” ujar Gideon yang juga Chief Executive Officer (CEO) PT Mountrash Avatar Indonesia.
Titi Nuraeni selaku Chief Marketing Officer (CMO) PT Mountrash Avatar Indonesia mengatakan pihaknya akan menyediakan sistem IoT (internet of things) dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik, di sekolah-sekolah tersebut. Dengan IoT maka sistem pengelolaan sampah menjadi semakin efektif dan efisien. Khususnya untuk urusan pengumpulan sampah dengan didukung digitalisasi.
“Sistem yang kami tawarkan sangat efisien karena terintegrasi dengan IoT. Semua transaksi terdata dan sangat memudahkan para pihak, seperti kaum milenial, yang ingin serba praktis,” ujar Nuraeni belum lama ini.