REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan mahasiswa menjadi salah satu yang terdampak akibat pandemi Covid-19 atau virus corona. Karena itu, ia mendorong adanya keringanan uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi.
"Jangan sampai ada anak yang putus pendidikannya karena tidak mampu bayar UKT. Kami di DPR berusaha mendorong kebijakan-kebijakan yang meringankan mahasiswa," ujar Hetifah, Ahad (10/5).
Keringanan UKT dapat berupa pembebasan sementara, pengurangan, keluwesan mengangsur, dan penundaan pembayaran. Tak lupa, ia mengapresiasi perguruan tinggi yang telah menerapkan kebijakan tersebut bagi mahasiswanya.
"Terima kasih banyak kepada para rektor dan pihak universitas yang sudah mau memahami keadaan para mahasiswa dan juga orang tua di masa pandemi ini,” ujar Hetifah.
Ia mengerti kesulitan yang dihadapi oleh perguruan tinggi yang pemasukannya berkurang, namun aktivitasnya terbatas. Hetifah menyarankan agar pihak kampus dapat memilah dengan cermat anggaran yang dapat diefisiensikan saat pandemi ini.
"Juga dengan adanya stimulus-stimulus dari pemerintah seperti keringanan pajak dan subsidi listrik, saya harap ini bisa sedikit banyak membantu," ujar Hetifah.
Selain itu, perguruan tinggi juga diharapkan dapat berkontribusi di tengah pandemi virus Covid-19. Salah satunya dengan mahasiswa yang menjadi relawan atau pemanfaatan fakultas kedokteran dan biologi dapat berkolaborasi membuat riset terkait virus tersebut.
“Kalau semua perguruan tinggi memiliki inisiatif pengabdian masyarakat, saya yakin ini efeknya akan besar sekali," ujar politikus Partai Golkar itu.