Selasa 12 May 2020 15:32 WIB

Pandemi Beri Momentum Baru Bagi Teknologi Suara Digital

Pandemi Covid-19 mempercepat pertumbuhan teknologi suara digital.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Google Assistant. Sistem asisten suara, seperti Google Assistant, Alexa milik Amazon, dan Siri Apple alami pertumbahan yang kuat selama pandemi Covid-19.
Foto: Slashgear
Google Assistant. Sistem asisten suara, seperti Google Assistant, Alexa milik Amazon, dan Siri Apple alami pertumbahan yang kuat selama pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para analis melihat sistem asisten suara seperti Google Assistant, Alexa milik Amazon, dan Siri Apple telah mengalami pertumbuhan yang kuat dalam beberapa tahun terakhir. Kini, pandemi Covid-19 dapat mempercepat pertumbuhannya.

Asisten suara tidak hanya menjawab pertanyaan dan dipakai berbelanja, tetapi juga digunakan untuk pengawasan rumah pintar. Fitur tersebut juga dipakai untuk berbagai aplikasi bisnis dan medis ketika orang berusaha membatasi kontak pribadi.

Baca Juga

Analis Jonathan Collins dari ABI Research mengungkapkan, suara telah membuat terobosan signifikan ke ruang rumah pintar. Kemudian, pengawasan suara dapat berarti menghindari permukaan yang biasa disentuh di sekitar rumah, contohnya  dari ponsel pintar, ke remote TV, saklar lampu, thermostats, pegangan pintu dan banyak lagi.

"Pandemi kemungkinan akan memberikan motivasi dan insentif tambahan untuk kontrol suara di rumah, yang akan membantu mendorong kesadaran dan adopsi untuk berbagai perangkat dan aplikasi rumah pintar tambahan," kata Collins, seperti yang dilansir dari Malay Mail, Senin (11/5).

ABI memperkirakan pengiriman perangkat kontrol suara untuk perangkat rumah pintar mencapai 141 juta di tahun lalu dan pada 2020 akan tumbuh secara global hampir 30 persen. Untuk pasar yang lebih luas dari asisten suara, Juniper Research memperkirakan 4,2 miliar perangkat yang digunakan tahun ini, tumbuh menjadi 8,4 miliar pada 2024 dengan banyak interaksi pada ponsel pintar.

Collins mengatakan, dia berharap melihat minat yang meningkat pada kunci dan bel pintu pintar bersama dengan sistem rumah pintar lainnya. Hal ini untuk menghilangkan kebutuhan akan kontak pribadi dan interaksi tatap muka sebagai hasil dari pandemi.

Seorang analis dan konsultan teknologi dengan Techsponential, Avi Greengart, mengatakan, data belum tersedia tetapi “secara anekdot, penggunaan asisten suara sedang naik” sebagai akibat dari karantina wilayah. Greengart mengatakan, dia mengharapkan aplikasi bisnis yang lebih luas untuk teknologi suara dalam menanggapi masalah kesehatan dan keselamatan.

“Ke depannya, ruang kantor perlu bergerak ke arah kontrol yang lebih bebas sentuhan, suara bisa menjadi solusi, meskipun pemicu gerak untuk pencahayaan sering kali lebih mudah dan lebih bebas gesekan,” kata Greengart.

“Namun, saya berharap speaker cerdas (bersama dengan daftar perintah yang diemail) menjadi fitur umum di hotel dan properti sewaan lainnya. semakin sedikit titik sentuh semakin baik,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement