Rabu 13 May 2020 14:34 WIB

Sampel Batuan Mars Berpotensi Bawa Virus Luar Angkasa

NASA berencana meluncurkan misi ke Mars pada Juli mendatang.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Mars
Foto: NASA
Mars

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Sampel batuan yang diambil dari Mars dikhawatirkan dapat membawa virus ekstraterestrial atau dari luar angkasa ke Bumi. Hal ini diungkapkan oleh mantan direktur Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA, Ames Scott Hubbard beberapa waktu lalu.

Dilansir Fox News Hubbard mengatakan sampel batuan yang dibawa dari Mars harus diperiksa dan dikarantina terlebih dahulu, sama seperti prosedur yang diberlakukan bagi para astronaut. Terlebih dalam situasi pandemi yang terjadi di Bumi saat ini, menurutnya semua orang akan sangat khawatir dengan kemungkinan mikroba, virus, dan kontaminasi apapun yang asing dari luar angkasa.

Baca Juga

Dalam sebuah wawancara, Hubbard juga menuturkan bahwa sampel batuan harus dikarantina dan diperlakukan seolah adalah virus Ebola, hingga terbukti aman. Ia mengistruksikan sebaiknya batuan dipanaskan dalam suhu tinggi terlebih dahulu sebelum diperiksa oleh peneliti.

NASA akan meluncurkan rover (pesawat ruang angkasa) tanpa awak bernama Perseverance pada 17 Juli mendatang. Pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) yang terjadi saat ini belum mempengaruhi rencana dan keberangkatan tetap dilakukan sesuai jadwal.

"Adapun manusia, para astronaut Apollo dari misi bulan pertama dikarantina untuk memastikan mereka tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Begitu ditemukan bahwa bulan tidak menimbulkan risiko, karantina dihilangkan. Prosedur seperti itu tidak diragukan lagi akan diikuti oleh manusia yang kembali dari Mars,” ujar Hubbard.

Sekembalinya dari misi berawak pertama ke bulan pada 1969, astronaut dari Apollo 11, yaitu Neil Armstrong, Buzz Aldrin dan Michael Collins dikarantina selama tiga minggu. Beberapa waktu lalu, Aldrin menceritakan pengalamannya selama menjalani karantian tersebut.

Sebelumnya, Collis mengatakan karantina itu tergantung pada kesehatan koloni tikus putih yang ada bersama mereka. Koloni tikus putih yang dibawa akan menjadi petunjuk tentang kondisi kesehatan para awak dari luar angkasa.

"Jika tikus hidup, semuanya baik-baik saja," tambahnya.

Rover Perseverance akan mendeteksi apakah ada bukti fosil makhluk luar angkasa dan melakukan tugas-tugas lain dalam misi terbaru NASA.  Setelah mendarat di Mars, ia akan bergabung dengan rover Curiosity yang masih berfungsi dan rover Opportunity yang saat ini sudah tak lagi aktif di Planet Merah.

NASA mengatakan tidak seperti Curiosity atau Opportunity, Perseverance akan membawa helikopter pertama yang akan terbang di planet lain. Tujuan jangka panjang dari badan antariksa Negeri Paman Sam itu adalah mengirim misi berawak ke Mars pada 2030.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement