Kamis 14 May 2020 00:38 WIB

Mitos: Tembakau dan Cengkih Menghalau Virus Corona

Kandungan tembakau dan cengkih dalam rokok tidak dapat menghalau virus corona.

Rep: Santi Sopia, Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Pengambilan sampel lendir saat tes swab Covid-19. Keliru jika menganggap panas asap rokok bisa menghalau virus corona tipe baru penyebab Covid-19.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengambilan sampel lendir saat tes swab Covid-19. Keliru jika menganggap panas asap rokok bisa menghalau virus corona tipe baru penyebab Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa bahan alami diyakini bisa menangkal virus corona tipe baru, SARS-CoV-2 dengan meningkatkan imunitas tubuh. Di antara bahan alami yang belakangan sering disebut berkhasiat melawan virus penyebab Covid-19 itu adalah tembakau dan cengkih, khususnya dalam rokok.

Dr Feni Fitriani Taufik SpP(K) mengungkapkan informasi tersebut hanyalah mitos. Kandungan dalam rokok yang diasumsikan akan bermanfaat bagi tubuh justru sangat keliru.

Baca Juga

"Itu mitos. Dengan merokok, tembakau dirasakan dengan dibakar, nah pembakaran yang tidak sempurna itu yang berbahaya untuk kesehatan," kata Feni dalam kuliah melalui grup Whatsapp yang diinisiasi PP Nasyiatul Aisyiyah, Rabu (13/5).

Feni menjelaskan, panas asap rokok yang diklaim bisa melindungi orang dari virus juga tidak benar. Menurut Feni, apabila ada satu atau dua penelitian yang mendukung klaim itu, sejatinya lebih banyak atau setidaknya 12 penelitian besar yang membantah hal tersebut.

Asap utama maupun sampingan dari rokok berbahaya, baik bagi perokok aktif maupun pasif. Begitu juga rokok elektronik yang tetap berisiko menjadi sarana penularan virus, terlebih jika selang atau tabung dipakai beramai-ramai.

Feni merekomendasikan masyarakat untuk menghalau Covid-19 dengan tetap mengikuti anjuran yang berlaku umum.  Bagi perokok, sebaiknya memilih berhenti dan mengikuti anjuran pemerintah.

"Ikuti jarak sosial, pakai masker, sering cuci tangan, jaga kebersihan, ganti baju setelah dari luar, cuci dengan sabun agar kalau ada virus menempel bisa musnah

Jangan stres karena bisa menurunkan daya tahan tubuh," kata dokter spesialis paru RSUP Persahabatan ini.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kalangan perokok lebih rentan terhadap Covid-19. Hal itu terungkap melalui sebuah tinjauan studi para ahli kesehatan masyarakat yang disponsori WHO.

“Covid-19 adalah penyakit menular yang terutama menyerang paru-paru. Merokok merusak fungsi paru-paru sehingga membuat tubuh lebih sulit melawan virus corona dan penyakit lainnya,” kata WHO dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Anadolu Agency, Rabu (13/5).

WHO memperingatkan para peneliti, ilmuwan, dan media agar tidak memperkuat klaim bahwa tembakau atau nikotin dapat mengurangi risiko Covid-19. Hal itu merupakan respons WHO setelah adanya beberapa penelitian yang menyebut jumlah pasien Covid-19 lebih banyak kalangan bukan perokok dibandingkan perokok.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement