Kamis 14 May 2020 23:54 WIB

ITS Kembangkan 25 Hasil Riset Bantu Penanganan Covid-19

Hasil riset itu antara lain Robot RAISA, emergency ventilator, robot ultra violet.

Tim peneliti menyiapkan makanan dan obat-obatan yang dibawa Robot Medical Assistant ITS-UNAIR (RAISA) saat diuji coba di Gedung Pusat Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/4/2020). Robot RAISA yang dibuat dari hasil kerja sama ITS dan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) tersebut guna membantu tenaga kesehatan (nakes) dalam melakukan pelayanan sekaligus mengurangi interaksi langsung dengan pasien COVID-19.
Foto: Antara/Moch Asim
Tim peneliti menyiapkan makanan dan obat-obatan yang dibawa Robot Medical Assistant ITS-UNAIR (RAISA) saat diuji coba di Gedung Pusat Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/4/2020). Robot RAISA yang dibuat dari hasil kerja sama ITS dan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) tersebut guna membantu tenaga kesehatan (nakes) dalam melakukan pelayanan sekaligus mengurangi interaksi langsung dengan pasien COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan sekitar 25 riset dan inovasi yang dapat dimanfaatkan untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 "Ada banyak produk berhasil kita kembangkan untuk membantu penanganan Covid-19," kata Rektor ITS Prof Mochamad Asharidalam seminar dalam jaringan yang diakses di Jakarta, Kamis (14/5).

Hasil riset dan inovasi itu antara lain Robot RAISA, hand santizer, face shield, baju hazmat, masker, bilik sterilisasi, bilik swab, emergency ventilator, robot ultra violet. Selain itu ada pula thermal imaging, sistem informasi Covid, pemodelan dampak Covid.

Baca Juga

Saat ini, ITS sedang melakukan riset untuk mengembangkan perangkat tes cepat Covid-19 non-PCR. Robot RAISA yang dikembangkan bersama Universitas Airlangga saat ini telah digunakan di Rumah Sakit Universitas Airlangga baik di ruang intensive care unit (ICU) maupun high care unit (HCU).

Robot RAISA yang dapat beroperasi hingga delapan jam tersebut dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan wifi internet. Robot itu dapat mengangkut beban maksimum 50 kilogram termasuk obat dan barang keperluan pasien.

Hinga saat ini ITS telah memproduksi sebanyak 4.000 liter hand sanitizer dan 140.000 face shield, 1.000 baju hazmat, 8.000 masker, 20 bilik sterilisasi, dua bilik swab. Sementara emergency ventilator masih dalam tahapan uji di Kementerian Kesehatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement