REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19. Kali ini 30 paket sembako diberikan kepada para pencari nafkah harian di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Koordinator Program Pembagian Sembako, Muhammad Fazar Ridhani menyatakan, proses penentuan target penerima bantuan hingga penyaluran sembako dilakukan langsung oleh Relawan Muhammadiyah. Setidaknya terdapat 30 Kartu Keluarga (KK) terpilih yang menjadi penerima bantuan. Calon penerima bantuan sembako dipilih berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan.
Menurut Fazar, syarat penerima bantuan harus pencari nafkah harian. "Artinya, masyarakat tersebut tidak mendapat pemasukan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan jika tidak bekerja di hari yang sama," kelas Fazar dalam pesan resmi yang diterima Republika, Kamis (14/5) malam.
Kepala RT 01 RW 07, Djumadi menjelaskan, sebagian besar masyarakat di daerahnya bekerja sebagai pemulung dan pedagang. Namun sejak adanya bencana pandemi Covid-19, masyarakat kesulitan untuk mencari nafkah. Hal ini dapat terjadi mengingat sebagian besar masyarakat melakukan isolasi mandiri dan terbatasnya ruang gerak.
Menurut Djumadi, masyarakat saat ini lebih banyak menghabiskan waktu di pinggir jalan. Mereka juga selalu berharap mendapat bantuan dari para relawan. Namun upaya pencarian bantuan yang dilakukan pihak RT kepada berbagai instansi belum membuahkan hasil.
Selain program membagikan sembako, sejak 22 Maret juga Maharesigana sudah melakukan kegiatan lainnya. Beberapa di antaranya penyemprotan disinfektan di 58 titik di Malang Raya dan memproduksi 2.020 face shield. Lalu juga menyediakan 310 liter hand sanitizer dan 110 liter disinfektan.