REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi milenial disarankan untuk memiliki tabungan dana darurat sejak dini. Hal ini perlu untuk mencegah atau mengurangi risiko saat krisis.
Chief Investment Officer dan co-founder FUNDtastic, Franky Chandra mengatakan mempersiapkan dana darurat sebaiknya dilakukan sedini. Dana darurat adalah sebagian dana yang disisihkan dari pemasukan bulanan dan hanya digunakan dalam kondisi tertentu dan darurat. Misalnya terkena PHK atau musibah lainnya.
Dia menuturkan persiapan dana darurat tidak perlu menunggu terjadinya krisis atau musibah. Menurut dia, dana darurat dalam pengelolaan keuangan pribadi maupun rumah tangga merupakan aspek penting.
"Terlebih ketika terjadi krisis seperti saat ekonomi ini, pandemi covid-19 yang telah memicu krisis finansial dan banyak aktivitas bisnis yang terhenti," ujarnya.
Menurutnya, dana darurat sebaiknya dialokasikan secara terpisah dari tabungan sehari-hari. Porsinya beragam, tergantung besarnya pemasukan dan pengeluaran. Umumnya minimal 10 persen per bulan dan besarannya minimal enam bulan dari pengeluaran bulanan.
Dana darurat bisa disiapkan dengan berbagai cara. Dana darurat bisa disiapkan dengan menabung secara konvensional seperti tabungan atau emas, dan menabung sambil berinvestasi misalnya reksa dana.