Senin 18 May 2020 16:36 WIB

Tips Mengurangi Limbah Sayur dan Buah Selama Memasak

Tak sedikit orang yang sering membuang sayuran karena tidak segar lagi.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Satya Festyiani
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo tetap optimistis bahwa komoditas pertanian Indonesia bisa tetap stabil. Bahkan sejak diumumkan pertamakali adanya kasus infeksi Covid-19 pada awal Maret 2020 lalu, komoditas hortikultura khususnya permintaan sayur dan buah segar mengalami peningkatan.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo tetap optimistis bahwa komoditas pertanian Indonesia bisa tetap stabil. Bahkan sejak diumumkan pertamakali adanya kasus infeksi Covid-19 pada awal Maret 2020 lalu, komoditas hortikultura khususnya permintaan sayur dan buah segar mengalami peningkatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Tak sedikit orang yang sering membuang sayuran karena tidak segar lagi dan cacat atau keriput di bagian tertentu. Hal itu tentu berdampak pada tingginya limbah buah dan sayuran dari rumah tangga.

Lalu sebenarnya sampai mana batasan sayuran tersebut masih bisa dimasak dan harus dibuang? Berikut penjelasan dari ahli sekaligus aktivis limbah makanan rumah tangga, Helen White seperti dilansir dari BBC pada Ahad (17/5).

Baca Juga

 

1. Jangan buang sayuran yang keriput

Menurut Helen selama ini banyak ibu-ibu yang membuang buah atau sayuran yang sudah terlihat keriput. Beberapa buah-buahan seperti pir, alpukat, prem yang mengkerut tetap bisa dimakan. Sementara jika berjamur, tidak boleh di makan.

 

2. Bagaimana memanfaatkan sayuran atau buah yang agak lunak?

Helen menegaskan bahwa cara penyimpanan sayuran sangatlah penting untuk menjaga makanan agar tetap dalam kondisi baik. Kentang misalnya, harus disimpan di tempat yang sejuk, gelap, dan kering untuk menjaga kualitas. Jika kentang sudah agak melunak, bisa dimasak untuk perkedel dan kentang panggang.

Contoh berikutnya, jika apel yang mulai tidak segar, Helen menyarankan agar apel dibuat smoothie, acar, atau direbus untuk dijadikan kue pai.

 

3. Apakah jamur perlu dikupas?

Banyak orang yang keliru karena suka mengupas jamur dengan alasan agar kotoran terbuang. Padahal menurut Helen, untuk membersihkan jamur kita hanya membutuhkan lap atau tisu. Ia pun menyarankan agar jamur tidak terlalu lama dicuci, sebab itu membuat jamur semakin berlendir.

 

4. Menyimpan sayuran dengan baik

Helen mengatakan, jika sayuran berjamur, busuk atau berbau tidak sedap, jangan memakannya. Namun di sini kuncinya bagaimana agar sayuran tidak basah. Ia menyarankan untuk menyimpan sebagian besar produk segar kecuali pisang, bawang, nanas dan kentang yang belum dipotong di lemari es pada suhu <5 °C, dan dalam kemasan aslinya. Karena ini dapat membantu membuatnya lebih segar lebih lama.

 

5. Bisakah makan buah dan sayuran yang berlubang?

Menurut Helen, dalam kasus ini Anda cukup memotong bagian sayur atau buah yang berlubang tersebut. Sementara sisanya aman dimakan dan dimasak.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement