Selasa 19 May 2020 16:01 WIB

Gembira dengan Cara Kekinian

Lebih nyaman dan tidak mahal.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Aplikasi video konferensi Zoom.
Foto: EPA
Aplikasi video konferensi Zoom.

REPUBLIKA.CO.ID, Akhir pekan yang biasanya menjadi waktu untuk nongkrong dan bersosialisasi dengan teman kini hanya bisa dihabiskan di rumah akibat pandemi Covid-19. Untungnya, teknologi memberikan opsi kegiatan yang tetap memungkinkan sosialisasi secara virtual.

Tagar #zoomhappyhour kini kian populer, yakni gagasan //happy hour// menggunakan aplikasi Zoom. Kanal untuk konferensi video itu bisa pula dimanfaatkan untuk 'pesta' jarak jauh. Kumpulkan makanan dan minuman dekat gawai dan mulailah melakukan panggilan video dengan teman-teman.

Jika tidak suka dengan tata ruang di rumah yang terekam di video, ubah latar belakang virtual pemandangan pantai, antariksa, atau ruang tamu berinterior indah. Selain membuat video lebih enak dilihat, latar pemandangan bisa mengobati kerinduan melancong yang belum terpenuhi.

Perwakilan Zoom mengaku takjub melihat aplikasi yang rilis pada 2011 itu kini bergeser menjadi platform untuk 'pesta'. Pengguna harian Zoom melonjak dari 10 juta pada Desember 2019 menjadi 300 juta pada April 2020, mencakup penggunaan untuk urusan bisnis dan personal.

"Dengan rendah hati kami merasa sangat senang melihat bagaimana orang-orang menggunakan Zoom dan bagaimana mereka menjadi sangat kreatif," kata juru bicara Zoom, Colleen Rodriguez, dikutip dari laman Washington Post.

Meskipun untuk perkara personal, tetap ada sejumlah etiket yang perlu dilakoni agar semua orang yang terlibat dalam percakapan jarak jauh mendapat pengalaman terbaik. Pakar etiket Jacqueline Whitmore mengatakan, ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

"Ini adalah cara baru yang hebat untuk bersosialisasi. Sangat mudah digunakan siapa saja, nyaman, dan tidak mahal. Aturan untuk happy hour virtual akan terus berubah, menjadi bab baru dalam buku etiket 2020," ujar pendiri Protocol School of Palm Beach itu.

Etiket pertama adalah hadir tepat waktu. Terlambat mengakses aplikasi akan membuat teman-teman lain memandangi layar kosong dan itu sangat tidak menyenangkan. Jangan terlambat meski panggilan video bersama tersebut bersifat informal.

Lakukan tugas memandu perbincangan dengan serius jika kebetulan menjadi penggagas pertemuan atau ditunjuk sebagai host. Bersiap-siaplah sebelum semuanya hadir di percakapan daring, buat perkenalan yang cair, dan libatkan semua orang dengan seimbang.

Pemandu obrolan juga harus memperhatikan batas waktu maksimal percakapan video. Versi gratis dari Zoom dengan lebih dari tiga partisipan akan berhenti otomatis setelah 40 menit. Layanan berbayar bisa bertahan sampai satu hingga dua jam.

"Cukup melelahkan memandangi layar terus-menerus tanpa jeda. Orang-orang mungkin lelah atau bosan setelah beberapa waktu. Jika di pesta bisa beralasan mengambil minuman, di Zoom itu mungkin tidak bisa dilakukan," kata Whitmore.

sumber : washingtonpost
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement