Selasa 19 May 2020 20:07 WIB

Etiket Bertemu Lewat Zoom

Utamanya adalah hadir tepat waktu.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Aplikasi video konferensi Zoom.
Foto: EPA
Aplikasi video konferensi Zoom.

REPUBLIKA.CO.ID, Tagar #zoomhappyhour kini kian populer, yakni gagasan //happy hour// menggunakan aplikasi Zoom. Kanal untuk konferensi video itu bisa pula dimanfaatkan untuk 'pesta' jarak jauh. Kumpulkan makanan dan minuman dekat gawai dan mulailah melakukan panggilan video dengan teman-teman.

Jika tidak suka dengan tata ruang di rumah yang terekam di video, ubah latar belakang virtual pemandangan pantai, antariksa, atau ruang tamu berinterior indah. Selain membuat video lebih enak dilihat, latar pemandangan bisa mengobati kerinduan melancong yang belum terpenuhi.

Lewat Zoom juga, kita bisa mengadakan pesta virtual. Pakar etiket Jacqueline Whitmore mengatakan, seperti dikutip dari Washington Post, ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Etiket pertama adalah hadir tepat waktu. Terlambat mengakses aplikasi akan membuat teman-teman lain memandangi layar kosong dan itu sangat tidak menyenangkan. Jangan terlambat meski panggilan video bersama tersebut bersifat informal.

Bagi pihak yang diundang, akan lebih sopan jika tidak menyebarkan tautan percakapan video yang sudah dijadwalkan tanpa seizin //host//. Aturan semakin banyak orang semakin baik tidak berlaku di sini, karena kehadiran tamu yang tak diundang malah bisa memicu suasana canggung.

Pesta virtual dengan durasi kurang satu jam idealnya melibatkan enam sampai delapan orang. Jumlah tersebut cukup untuk membuat semua orang terlibat percakapan, bicara bergantian, dan saling menyimak cerita satu sama lain selama masa pembatasan fisik.

Perhatikan baik-baik tombol untuk membuat audio menjadi senyap. Teman-teman dan sahabat lain yang pesta bersama di Zoom tidak perlu mendengar suara hewan peliharaan atau ramainya anak-anak di rumah. Nyalakan tombol audio hanya jika akan berbicara.

Jangan lupakan pula fitur percakapan teks yang bisa menjadi pelengkap untuk obrolan langsung via video. Akan tetapi, lebih baik fokuskan perhatian pada orang-orang yang dijumpai lewat panggilan video. Mengerjakan hal lain saat Zoom sangat tidak sopan, bahkan kasar. 

Sebaiknya juga tidak mendominasi percakapan atau bersenda gurau tanpa memikirkan perasaan orang lain. Cobalah peka dan berikan dukungan untuk teman yang mungkin melalui masa sulit. "Ini adalah cara tepat untuk berbincang dengan teman-teman yang jarang kita ajak mengobrol. Kita semua jauh lebih membutuhkan teman-teman kita di masa sekarang," tutur Whitmore.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement