REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penelitian vaksin Covid-19 yang dilakukan berbagai lembaga terus mengalami progres yang menjanjikan. Saat ini, tiga vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pemerintah Beijing, China, telah memasuki uji klinis fase dua.
Kepala Komisi Sains dan Teknologi Kota Beijing, Xu Qiang, mengatakan bahwa Beijing telah menyusun 21 proyek ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka melawan pandemi Covid-19. Tiga vaksin di antaranya telah memasuki uji klinis tahap II.
Tak hanya itu, lima inovasi obat juga telah disetujui untuk uji klinis dan semuanya telah memasuki studi klinis fase II. Hal itu disampaikan Xu pada konferensi pers rutin tentang pencegahan dan pengendalian Covid-19, Ahad (17/5), waktu setempat.
Menurut rencana aksi tiga tahun, penguatan sistem manajemen darurat untuk keamanan kesehatan masyarakat di Ibu Kota (2020-2022), Xu mengatakan, Beijing akan membangun mekanisme keterkaitan untuk pencegahan, praktik klinis, penelitian ilmiah, perawatan, dan persetujuan darurat proyek.
“Beijing akan mempercepat penelitian dan pengembangan pereaksi diagnostik, obat-obatan, vaksin dan peralatan medis, dan mendukung produsen farmasi dan vaksin dalam memperluas kapasitas mereka untuk memenuhi permintaan,” kata Xu dilansir dari CGTN, Senin (18/5).
Tak tanggung-tanggung, pemerintah Beijing juga akan meningkatkan layout laboratorium biosafety level-3 (BSL-3). Xu juga menyampaikan bahwa Beijing akan memperkuat peran dengan menambahkan teknologi terkini, seperti big data, kecerdasan buatan, jaringan 5G dan Internet of Things dalam pemantauan dan analisis pandemi, pelacakan virus, pencegahan, kontrol, dan perawatan.