REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Hingga saat ini, salah satu kendala penggunaan mobil listrik adalah karena harganya yang relatif lebih mahal dibanding mobil konvensional. Sejumlah pabrikan pun mencari cara agar dapat menghadirkan electric vehicle (EV) dengan harga yang lebih terjangkau.
Dilansir dari Car and Driver pada Senin (18/5), hal itu pun dilakukan oleh Tesla. Pabrikan Amerika itu mencoba menekan harga dengan menciptakan baterai dengan biaya rendah. Hal ini diyakini mampu memangkas harga dengan signifikan. Mengingat, baterai adalah salah satu komponen paling mahal dalam sebuah EV.
Untuk menghadirkan hal ini, Tesla pun menggandeng produsen baterai dari Cina bernama Contemporary Amperex Technology Ltd (CATL). Lewat kerja sama ini, kedua perusahaan mengembangkan baterai dengan kandungan kobalt seminimal mungkin.
Inovasi itu dilakukan karena selama ini kobalt jadi elemen pendukung baterai dengan harga yang paling tinggi. Sebagai langkah awal, baterai murah ini pun akan segera diterapkan untuk produk Tesla Model 3.