REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Para peneliti telah menemukan bahwa memakai masker dapat secara signifikan mengurangi tingkat penularan Covid-19 di udara. Studi yang dilakukan oleh tim ilmuwan di Hong Kong menemukan tingkat penularan non-kontak melalui pernapasan atau partikel udara turun sebanyak 75 persen ketika masker digunakan.
"Ini menunjukkan bahwa bahwa efektivitas memakai masker terhadap pandemi virus corona sangat besar," kata Dr Yuen Kwok-yung, ahli mikrobiologi terkemuka dari Universitas Hong Kong yang membantu menemukan virus SARS pada 2003, seperti dikutip Fox News.
Hasil riset itu kemudian dirilis oleh departemen mikrobiologi di Universitas Hong Kong. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diketahui sempat mempertanyakan efektivitas penutup wajah di luar pengaturan medis. Penelitian yang dilakukan ini pun menunjukkan efektivitas masker.
Penelitian tersebut dilakukan dengan menempatkan dua kelompok hamster di dua kandang. Satu kelompok hamster terinfeksi Covid-19 dan kelompok lainnya sehat. Mereka menempatkan hamster dalam tiga skenario berbeda untuk menganalisis efektivitas masker.
Skenario pertama, penghalang berbahan sama dengan masker ditempatkan hanya pada kandang hamster yang terinfeksi. Kedua, pembatas ditempatkan hanya pada hamster yang sehat. Sedangkan ketiga, pembatas berbahan masker ditempatkan di kedua kandang.
Untuk semua skenario, kipas ditempatkan di antara sangkar untuk memungkinkan transmisi udara pembawa Covid-19. Mereka menemukan bahwa ketika masker diletakkan di atas kandang yang terinfeksi, tingkat infeksi turun menjadi lebih dari 15 persen.
Namun, tingkat infeksi naik hingga 33 persen ketika penghalang masker hanya digunakan untuk menutupi kandang hamster yang sehat. Sedangkan tanpa adanya masker sama sekali, kira-kira dua pertiga dari hamster yang sehat terinfeksi virus dalam waktu sepekan.
Para peneliti menambahkan bahwa hamster yang terinfeksi meski telah dilengkapi pembatas masker memiliki lebih sedikit virus dalam tubuh mereka jika dibandingkan dengan mereka yang terinfeksi tanpa masker.
"Dalam percobaan hamster kami, itu menunjukkan dengan sangat jelas bahwa jika hamster atau manusia yang terinfeksi - terutama yang tanpa gejala atau asimtomatik - memakai masker, mereka sebenarnya melindungi orang lain," kata Yuen dalam konferensi pers pada hari Ahad dikutip dari Sky News.
Yuen mengatakan, dengan belum ditemukannya vaksin untuk virus corona tipe baru, yang paling memungkinkan tetaplah dengan melakukan pembatasan sosial dengan dilengkapi masker. Bahkan, studi yang dilakukan oleh sekelompok ahli menyatakan bahwa penggunaan masker lebih mampu secara signifikan menekan angka penularan daripada lockdown.