Jumat 22 May 2020 07:43 WIB

BUMN Optimistis Hadapi Skenario The New Normal

Diperlukan kemampuan literasi dan inovasi agar efektif dalam merespons kondisi baru

BUMN harus mampu merespons segala bentuk tantangan dalam situasi pandemo Covid-19 ini.
Foto: istimewa
BUMN harus mampu merespons segala bentuk tantangan dalam situasi pandemo Covid-19 ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo berharap BUMN harus mampu merespons segala bentuk tantangan dalam situasi pandemo Covid-19 ini. "Kondisi new normal harus didorong agar dapat berjalan dengan baik dalam pemulihan ekonomi," kata Kartika saat membuka Webinar bertema Leading Virtually, More Productively, yang dilaksanakan dengan memanfaatkan CloudX Conference Telkomsel, Rabu (20/5). 

Kegiatan daring ini merupakan kerjasama dari Kementerian BUMN dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk serta McKinsey & Company ini diikuti oleh 223 jajaran direksi dan manajemen puncak dari 104 BUMN di Indonesia.

Hadir sebagai pembicara, direksi BUMN dari sektor industri yang berbeda, antara lain Direktur Human Capital Management Telkom Edi Witjara, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi dan Direktur Produksi & Supply Chain Kimia Farma Andi Prazos, dengan moderator dari McKinsey Indonesia, Phillia Wibowo. Diskusi ini membahas lebih dalam terkait perspektif masing-masing BUMN dalam mengantisipasi skenario The New Normal dan bagaimana kesiapan yang telah dilakukan.

Memandu diskusi, moderator menjelaskan tiga bahasan utama dalam webinar kali ini, yaitu bagaimana BUMN bisa kembali normal, bagian apa saja yang harus diubah dan bagaimana caranya berubah dengan memperhatikan pengalaman pelanggan. Diharapkan diskusi ini dapat memberikan output dan insight tidak hanya bagi BUMN tapi juga pelaku industri lainnya untuk tetap produktif di situasi baru.

Direktur Human Capital Management Telkom, Edi Witjara selaku pembicara dari sektor jasa, menyatakan kesiapan Telkom dalam mengantisipasi penerapan the new normal di lingkungan kerja nantinya. Edi mengatakan upaya monitoring dan review berkelanjutan dari setiap kebijakan agar efektif dalam merespon kondisi baru, kata kuncinya adalah literasi dan inovasi. "Agar produktivitas karyawan tetap terjaga meski dalam kondisi WFH, berbagai tools dan aplikasi disediakan sehingga aktivitas kerja karyawan terbantu menjadi lebih mudah," ujar Edi.

Hampir sama dengan Edi, tiga pembicara lainnya juga berbagi pengalaman terkait kesiapan yang dilaksanakan di masing-masing lokasi kerjanya dalam menghadapi skenario kerja baru ini. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo memaparkan strategi yang dijalankan KAI dalam mengalihkan fokus bisnis di layanan pengiriman barang.

Dari sektor farmasi, Direktur Produksi & Supply Chain Kimia Farma, Andi Prazos menjelaskan penerapan protokol perlindungan karyawan dan pelanggan di Kimia Farma. Sementara Hery Gunardi, Wakil Dirut Bank Mandiri menjelaskan pentingnya memahami pelanggan dan pertimbangan untuk menggeser proses bisnis menuju digital.

Di akhir diskusi, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Kementerian BUMN, Alex Denni berpesan agar setiap BUMN siap mengadopsi the new normal dan ikut bergerak cepat dalam gelombang transformasi. "Komunikasi adalah kunci yang dapat mempengaruhi organisasi untuk maju ke depan, jangan sampai ada BUMN tertinggal," kata Alex.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement