REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kebijakan pemerintah yang menerapkan PSBB dan social distancing membuat banyak sektor industri untuk merubah pola bisnisnya dengan lebih banyak memanfaatkan komunikasi digital. Hal itu terpaksa dilakukan demi kelangsungan bisnis.
Seperti yang dilakukan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) yang berupaya memaksimalkan komunikasi dengan pasar melalui dunia maya. Dengan pola komunikasi tersebut, segala pergerakan bisnis di lapangan dapat terpantau dengan baik. Termasuk membahas berbagai peluang yang bisa dilakukan para diler di saat situasi yang sulit ini. "Diler cukup aktif dengan komunikasi digital, termasuk layanan after sales," kata Duljatmono, Direkrut Penjualan dan Pemasaran PT KTB dalam sebuah diskusi virtual yang diselenggarakan Forum Wartawan Otomotif (Forwot) Indonesia akhir pekan lalu.
Menurutnya, komunikasi digital yang dilakukan di 227 diler itu sekaligus upaya menjaga kepercayaan pelanggan di saat pemberlakuan social distancing yang membuat segala aktivitas bisnis menjadi terbatas. "Ini membentuk skim baru yang akan memaksimalkan komunikasi guna membangkitkan deman yang bisa diharapkan," katanya.
Mengenai strategi KTB saat ini, pihaknya tidak menerapkan kebijakan ketat kepada diler. Bahkan pihaknya lebih banyak mendengar masukan atau hambatan yang dihadapi para diler karena kenyataannya ada juga diler memiliki cash flow baik. Di beberapa daerah permintaan layanan after sales cukup tinggi, namun karena kebijakan PSBB layanan itu tidak bisa leluasa dipenuhi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah layanan bengkel mobile yang mendatangi pelanggan.
Duljatmono menyebutkan hingga april lalu pasar truk turun hingga 36 persen. Ia memperkirakan sampai akhir Mei hingga Juni mendatang, pasar otomotif khususnya truk masih belum menggembirakan. Apalagi dengan bulan puasa, aktivitas menurun. Pihaknya menyambut baik stimulus dari pemerintah hingga 70 triliun bagi industri otomotif nasional.