Jumat 22 May 2020 14:59 WIB

Dokter Gizi Anjurkan Gunakan Susu untuk Menu Lebaran

Susu bisa digunakan sebagai pengganti santan agar menu Lebaran lebih sehat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Mengganti santan di menu Lebaran dengan susu bisa jadi pilihan makan yang lebih sehat.
Foto: dok Republika
Mengganti santan di menu Lebaran dengan susu bisa jadi pilihan makan yang lebih sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Tirta Prawita Sari, mengingatkan masyarakat bahaya makanan tak sehat saat merayakan Idul Fitri. Tirta menyarankan penggantian santan dengan susu agar makanan Lebaran lebih sehat.

Tirta menyoroti perubahan drastis pola makan memasuki Idul Fitri setelah Ramadhan. Karakteristik menu saat lebaran biasanya tinggi gula, tinggi lemak jenuh, tinggi sodium, rendah serat, tinggi energi, rendah vitamin dan mineral. Hal itu disebabkan setiap jenis menu melalui proses pengolahan lama, rumit dan menggunakan banyak bahan mengandung kalori.

Baca Juga

"Bagaimana kita melakukan perbaikan? Proses pengolahan harus sederhana, tidak boleh lama. Misalnya memasak opor ayam, dengan mengganti santan dengan susu cair, yogurt atau produk lain," kata Tirta dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (22/5).

Kemudian, Tirta menyarankan agar bumbu tak perlu ditumis dan pengurangan kadar garam di dalam makanan. Kemudian ketika memasak ayam, sebaiknya dibuang bagian kulitnya.

"Jika masih menggunakan santan, pisahkan santan. Beri 1 atau 2 sendok makan ke dalam piring sebelum makan," ujar Dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta itu.

Muslim di Indonesia juga biasa minum yang manis-manis ketika Lebaran. Biasanya dari satu rumah ke rumah lain saat silaturahmi, tak didasari bergelas-gelas teh atau sirup diseruput.

"Sirup atau minuman bersoda disarankan untuk diganti dengan es teh manis stevia," imbau Tirta.

Untuk kue Lebaran, Tirta menyarankan disimpan di lemari. Toples kue disarankan tak diletakkan di meja sehingga mudah diambil.

"Ambil secukupnya. Maksimal 3 jenis kukis dan 1 buah per hari," sebut Tirta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement