Sabtu 23 May 2020 13:11 WIB

Astronom Temukan Benda Asing Parkir di Orbit Jupiter

Benda asing itu adalah trojan Jupiter, asteroid aktiyang memiliki ekor seperti komet.

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Gambar Trojan aktif Jupiter
Foto: atlas
Gambar Trojan aktif Jupiter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya astronom telah menemukan benda asing dalam Jupiter. Benda asing yang terlihat aktif itu bukan komen ataupun asteroid.

Namun, benda tersebut terpakir dalam orbit Jupiter.

Baca Juga

Benda itu termasuk sebagai trojan Jupiter. Trojan diidentifikasi sebagai kumpulan besar asteroid yang berbagi orbit dengan Jupiter. Seperti diwartakan Gizmondo Sabtu (23/5) astronom menamai trojan tersebut dengan sebutan 2019 LD2.

Trojan merupakan benda angkasa yang dipastikan sudah mati, kecuali trojan yang baru ditemukan ini. Pantauan Univertsitas Astronomi Hawaii menyebut benda asing tersebut memliki ekor layaknya sebuah komet.

Benda langit berukuran kecil cenderung dikategorikan sebagai asteroid atau komet. Namun Asteroid hanya diam sebalknya komet melepaskan material permukaan yang mudah menguap saat menjelajah dekat dengan Matahari hingga menciptakan ekor yang bersinar di sekitar nukleus mereka.

Ada semacam kelas objek di antara mereka yang dikenal sebagai asteroid aktif. Ini adalah asteroid yang tiba-tiba bermunculan untuk hidup seperti asteroid yang berputar sendiri dan liar, Gault 6478.

Seperti namanya, 2019 LD2 ditemukan awal Juni tahun lalu. Benda itu ditemukan oleh para astronom di University of Hawaii’s Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS).

Fasilitas itu sebenarnya biasa digunakan untuk menemukan objek yang mengancam Bumi. Astronom awalnya mengira trojan aktif tersebut merupakan sebuah komet saat pertama kali terlihat.

Dalam serangkaian pengamatan pada akhir 2019 dan awal 2020 menunjukkan bahwa 2019 LD2 tetap terlihat aktif. Astronom mengaku jarang menemukan asteroid yang terlihat aktif, apalagi penemuan layaknya Trojan Jupiter yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Raksasa gas ini memiliki dua kawanan besar asteroid di sepanjang jalur orbitnya, satu di depan dan satu di belakang. Jupiter mengumpulkan kelompok langit ini lebih dari satu miliar tahun yang lalu, berkat gravitasinya yang luar biasa.

Astronom mengaku bahwa penemuan ini masih membingungkan. Usia ekstrem asteroid trojan membuat permukaan mereka terhisap dan mudah menguap layaknya es. Mereka seharusnya mati tak bergerak seperti sebagian besar asteroid lain.

Astronom berpendapat bahwa penemuan trojan aktif ini menunjukkan sesuatu hal lain yang mungkin sedang terjadi. Bisa jadi hal itu adalah pemaparan materi yang lebih dalam ke permukaan secara tiba-tiba.

"Kami telah percaya selama beberapa dekade bahwa asteroid Trojan seharusnya memiliki sejumlah besar es di bawah permukaannya, tetapi tidak pernah memiliki bukti sampai sekarang," kata profesor astronomi di Queen's University Belfast yang telah mempelajari 2019 LD2, Alan Fitzsimmons.

Dia menjelaskan, mengenai bagaimana lapisan-lapisan yang lebih dalam ini terpapar, benda itu bisa mengalami tanah longsor atau menabrak asteroid yang lebih kecil. Kemungkinan lain adalah bahwa objek ini baru saja bergabung dengan komunitas Trojan setelah hanyut dari kejauhan di mana ia mampu mempertahankan volatilitas permukaannya.

Para ilmuwan mengaku masih akan mengawasi LD2 2019 lebih jauh lagi. Badan Atariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) berencana meluncurkan penyelidikan guna mengunjungi asteroid Trojan tersebut.

NASA akan menerbangkan pesawat ruang angkasa yang disebut Lucy guna menyelidiki setengah lusin Trojan antara 2027 dan 2033. Misi ini akan memberi penemuan baru pada benda-benda misterius, termasuk komposisi kimianya dan bagaimana mereka menemukan diri mereka dalam jalur orbit Jupiter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement