REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, cakupan imunisasi nasional selama 2019 tidak mencapai target karena kurang dari 90 persen. Meski begitu, sepanjang masa pandemi Covid 19, Kemenkes meminta adanya social distance guna mencegah penyebaran virus corona baru.
Hal itu karena satgas imunisasi turut menganjurkan mekanisme imunisasi terhadap anak selama pandemi berlangsung. Spesialis anak dari Siloam Hospitals Sentosa dr.Budi Santoso Adji, SpA dalam Health Talk RS Siloam Sentosa mengatakan, agar masyarakat jangan terjebak dengan dilema antara melakukan imunisasi pada anak dan khawatir terpapar. "Imunisasi harus tetap jalan. Namun harus mendesain ulang strategi pelaksanaannya. Sebaiknya Vaksinasi massal ditunda, minimal 14 hari," ungkap Budi Santoso melalui live aplikasi Instagram Siloam Hospitals Sentosa, Bekasi.
Budi menjelaskan, kegiatan pemetaan data merupakan langkah tepat bagi petugas imunisasi guna mendapatkan tindakan yang terarah. "Setelah pemetaan data akan bayi yang perlu divaksin, petugas bisa mengelola data tersebut dengan komunikasi kepada orang tua anak melalui handphone untuk penjadwalan. Pengaturan bangku saat kegiatan vaksin juga perlu diperhatikan agar bayi yang sehat dan sedang tidak sehat dapat diketahui, "sebut Budi.
Dokter Spesialis Anak inipun mengingatkan agar dilakukan observasi minimal 30 menit dan selalu mencuci tangan sebelum dan pasca kegiatan imunisasi, baik terhadap petugas maupun orang tua sang anak.