REPUBLIKA.CO.ID, Rasa gerah seringkali mendorong banyak orang untuk tidur di dekat kipas. Hembusan angin dari kipas memang dapat membawa kesejukan secara instan. Meski begitu, kebiasaan tidur di dekat kipas sebaiknya dihindari.
The Sleep Advisor mengungkapkan penggunaan kipas dapat membantu sirkulasi udara sehingga membuat ruangan terasa lebih sejuk dan segar. Akan tetapi, penggunaan kipas juga dapat membantu peredaran debu dan serbuk sari. Hal ini tentu tidak baik untuk penderita alergi, asma atau alergi serbuk bunga.
"Lihat dari dekat kipas Anda. Bila ada debu yang menumpuk pada bilahnya, partikel-partikel itu melayang di udara setiap kali Anda menyalakan kipas itu," jelas The Sleep Advisor seperti dilansir Women's Health.
Selain itu, tidur di dekat kipas juga dapat membuat kulit dan saluran hidung menjadi kering. Bila saluran hidung menjadi terlalu kering, tubuh bisa terpicu untuk menghasilkan lendir berlebih dan membuat hidung tersumbat.
Tak hanya itu, hembusan angin dari kipas yang langsung mengenai tubuh juga dapat memicu terjadinya kram otot. Hal ini bisa terjadi karena udara yang sejuk dapat membuat otot menegang dan kram. Masalah seperti ini lebih sering terjadi pada orang-orang yang tidur dengan posisi kipas di dekat leher dan wajah mereka."Orang yang tidur dengan hembusan angin mengarah langsung padanya bisa saja bangun dengan kondisi otot yang kaku atau nyeri," katanya.
Bila tetap ingin menyalakan kipas saat tidur, akan lebih baik bila posisi kipas ditempatkan tidak terlalu dekat dengan tempat tidur. Selain itu, atur kipas agar tidak menghembuskan angin secara langsung ke tubuh.
Sebagai alternatif, penggunaan penyaring udara bisa menjadi solusi. Jangan lupa pula untuk rajin membersihkan debu yang menempel di bilah kipas secara rutin.