REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru sepekan mengumumkan beroperasinya pabrik-pabrik di AS, Ford terpaksa menutup lagi untuk sementara fasilitas perakitannya di Kansas City, Amerika Serikat (AS). Penutupan itu dilakukan menyusul kasus infeksi Covid-19 yang menimpa karyawannya.
Ford mengatakan keamanan tenaga kerja sebagai prioritas utama. Sesuai protokol kesehatan Ford membersihkan dan mendisinfeksi area kerja, peralatan, area tim, dan jalur yang diambil karyawan itu saat berada di pabrik tersebut.
"Kami sementara menghentikan produksi di Kansas City Assembly Plant di sisi Transit sampai pembersihan mendalam selesai," kata Ford dalam pernyataan resminya, Selasa (26/5) waktu setempat.
Ford juga telah memberi tahu orang yang diketahui telah melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Mereka diminta untuk melakukan karantina sendiri selama 14 hari.
Bekerja sama dengan serikat pekerja dan pakar eksternal dalam penyakit menular dan epidemiologi, telah mengembangkan standar keselamatan untuk melindungi tenaga kerjanya.
Baru pada 18 Mei lalu Ford mengumumkan dimulainya kembali produksi dan operasi pabrik-pabriknya di Amerika Serikat setelah sempat dihentikan akibat pandemi virus corona. Produksi dan operasi dimulai lagi dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan, jarak sosial, dan kelengkapan alat pelindung diri bagi karyawan.