Kamis 28 May 2020 15:23 WIB

FSGI: Perpanjang Masa Pembelajaran Daring Jadi Opsi Terbaik

FSGI menilai masa pembelajaran daring perlu diperpanjang.

Red: Reiny Dwinanda
Guru SD melakukan proses belajar mengajar (PBM) dengan siswa melalui aplikasi media daring di rumahnya di Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/4/2020). FSGI merekomendasikan agar tahun ajaran baru tetap dimulai pertengahan Juli, tetapi dengan sistem pembelajaran jarak jauh.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Guru SD melakukan proses belajar mengajar (PBM) dengan siswa melalui aplikasi media daring di rumahnya di Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/4/2020). FSGI merekomendasikan agar tahun ajaran baru tetap dimulai pertengahan Juli, tetapi dengan sistem pembelajaran jarak jauh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta agar pembelajaran daring terus diperpanjang hingga kondisi makin membaik. Namun, FSGI tidak merekomendasikan menggeser tahun ajaran baru.

"FSGI berpendapat wacana pembukaan sekolah pada pertengahan Juli 2020 harus dipikirkan matang-matang, tidak tergesa-gesa, dan harus memperhatikan data terkait penanganan Covid-19 di tiap wilayah serta menuntut koordinasi, komunikasi, dan validitas data yang ditunjukkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah," ujar Wasekjen FSGI, Satriwan Salim, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (28/5).

Baca Juga

Satriwan mengatakan, pilihan memperpanjang metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring adalah yang terbaik. Perpanjangan pelaksanaan PJJ tidak akan menggeser tahun ajaran baru 2020/2021. Artinya, tahun ajaran baru tetap dimulai pertengahan Juli.

Menurut Satriwan, FSGI berpandangan bahwa keselamatan dan kesehatan siswa maupun guru adalah yang utama, menjadi prioritas. Ia merujuk pada kasus-kasus seperti di Prancis, Finlandia, dan Korea Selatan yang membuat guru dan siswa menjadi korban positif Covid-19 setelah sekolah dibuka kembali saat pandemi.