Ahad 31 May 2020 11:17 WIB

29 Mei 1453, Al-Fatih Pimpin Ottoman Bebaskan Konstantinopel

Pembebasan Konstantinopel menjadi bukti bahwa ucapan Rasulullah bukan khayalan.

Red: Karta Raharja Ucu
Muhammad Al-Fatih dan pasukannya (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Muhammad Al-Fatih dan pasukannya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Karta Raharja Ucu

Pukul 05.37, hari Selasa, 29 1453 bertepatan dengan 20 Jumadil Ula 875 Hijriah. Sebelum matahari terbit, Sultan Muhammad Al-Fatih di atas kudanya mengucapkan doa mengagungkan Allah. Diiringi guru, sahabat, dan para pasukannya, Al-Fatih mengendarai kudanya memasuki Kota Konstantinopel.

Dari bibir pemuda yang pagi itu belum genap 21 tahun, tak ada lafaz yang diucapkan kecuali "Masya Allah", ketika ia kagum dengan kebesaran Kota Konstantinopel. Semua yang didapatkan pagi itu tak lain adalah bisarah Rasulullah dan tentu saja kuasa Allah.

"Alhamdulillah, semoga Allah senantiasa merahmati para syuhada, memuliakan para mujahidin, serta memberikan kebanggaan dan syukur bagi rakyatku," kata Al-Fatih.